Minyak Goreng Mah Ada, Tapi Masih Mahal

- 2 Februari 2022, 11:37 WIB
Sebelu terbit dua Permendag yang muai berlaku 1 Februari 2022, minyak goreng masih mudah ditemui di warung ritel maupun pasar swalayan.
Sebelu terbit dua Permendag yang muai berlaku 1 Februari 2022, minyak goreng masih mudah ditemui di warung ritel maupun pasar swalayan. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak goreng pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menerbitkan dua Permendag. Meski telah diterbitkan Permendag yang menentukan harga eceran tertinggi minyak (HET) goreng per 1 Februari 2022 namun disejumlah pasar tradisional harga minyak goreng masih tinggi dan bahkan diwarung ritel dan swalayan menghilang.

Terbitnya Permendag 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit dan Permendag No. 3 Tahun 2022 tentang harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng dikeluhkan pedagang maupun calon pembeli. “Iya coba saja pikir, saya pedagan membeli minyak goreng saat Rp18.000 sampai Rp20.000 per liternya, kini harus memjual Rp13.500 untuk yang biasa dan  Rp14.000 per liter untuk yang bagus atau premium, jelas rugi dong,” ujar Nanang Rusmana, seorang pedagang di Pasar Kosambi Bandung, Rabu 2 Februari 2022.

Demikian pula dengan HET minyak goreng curah, menurut Nanang Rusmana, pemerintah menentukan HET minyak goreng curah Rp11.500 per liternya. Sementara hingga saat ini harga minyak goreng curah masih diatas Rp15.000 per liter bahkan masih ada yang Rp17.000 per liter, tergantung distributor yang ngirim.

Selain masih tingginya harga minyak goreng di pasar tradisional, pasca diterbitkannya dua Permendag minyak goreng di warung ritel maupun pasar swalayan masih kosong. Kalaupun ada hanya minyak goreng premium minyak goreng kelapa bukan minyak goreng kelapa sawit. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x