PORTAL BANDUNG TIMUR - Harga minyak goreng curah yang terjadi sejak awal November 2021 hingga kini belum ada tanda-tanda akan turun. Di Kota Cimahi harga minyak goreng curah masih bertahan Rp30.000 per liternya.
“Memang sudah ada ketentuan pemerintah berupa HET (harga eceran tertinggi) tapi kami juga membeli diatas HET, masa harus menjual sesuai HET, ya rugi atuh. Meski omzet penjualan terjadi penurunan, kami tetap bertahan daripada rugi mana dalam kondisi sedang sulit seperti ini,” ujar Memet salah seorang pedagang di Pasar Atas Kota Cimahi kepada Portal Bandung Timur, Senin 10 Januari 2022.
Diakui Memet, saat ini omzet penjualan minyak goreng curah atau eceran mulain menurun dan pedagang beralih ke minyak goreng kemasan. “Karena kini harganya tidak jauh berbeda, yang membedakan hanya kemasan dan minyak goreng eceran bisa dibeli 1/2 literan atau 1/4 sesuai kebutuhan,” terang Memet.
Hal senda disampaikan Tuti pedagang di Pasar Antri Kota Cimahi yang hingga kini bertahan menjual minyak eceran dengan harga antara Rp28.000 hingga Rp30.000. “Meski pemerintah menentukan harga jual Rp18 ribu , tetap saja kami tidak akan nurutm karena membelinya juga diatas Rp18 ribu per liternya,” aku Tuti.
Diakui Tuti, hingga kini konsumen minyak goreng dagangannya dari kalangan pedagang masih banyak. “Karena minyak goreng eceran atau curah kuat digunakan beberapakali pakai, berbeda dengan minyak kemasan yang paling lama dipakai hanya dua atau tigakali,” ujar Tuti.
Baca Juga: PTM 100 Persen, SMPN Satu Atap Cikoneng Aman dan Lancar
Hal tersebut dibenarkan Dadang pedagang gorengan yang biasa mangkal di ruas Jalan Abdurahman Contong Cimahi. “Kalau menggunakan minyak kemasan paling untuk tiga kali menggoreng sudah kurang baik hasilnya untuk gorengan, lagian kalau menggunakan minyak goreng literan (eceran) selain harum ke makanan, juga kualitas gorengan juga bagus,” ujar Dadang.