Yana Berharap Pengrajin Tahu dan Tempe di Kota Bandung Tidak Hentikan Produksi

- 15 Oktober 2022, 14:24 WIB
Pengrajin tahu di Jalan Ciporeat Ujungberung Kota Bandung. Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap pengrajin tahu dan tempe tidak melakukan aksi mogok produksi Senin 17 Oktober 2022 mendatang.
Pengrajin tahu di Jalan Ciporeat Ujungberung Kota Bandung. Wali Kota Bandung Yana Mulyana berharap pengrajin tahu dan tempe tidak melakukan aksi mogok produksi Senin 17 Oktober 2022 mendatang. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pengrajin tahu dan tempe di Kota Bandung diharapkan tetap melakukan produksi tidak melakukan mogok pada Senin 17 Oktober 2022 mendatang. Pemerintah terus berupaya untuk menstabilkan harga kedelai dengan tidak merugikan pihak tertentu.

“Saya hanya berharap kepada para pengrajin untuk tetap melakukan aktivitas memproduksi tahu maupun tempe. Karena bila hal ini dilakukan bukan hanya pengusaha saja, tetapi juga pekerjanya dan tentunya masyarakat juga,” ujar Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

Diharapkan Yana Mulyana, sejak kenaikan kedelai dampak dari pandemi Covid-19 dan kini setelah pandemi berangsur mereda harga kedelai terdampak perang Rusia dan Ukraina. “Dampak perekonomian saat ini merupakan dampak global, dialami oleh semua negara, karenanya saya berharap pengertian dari semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusifitas perekonomian bangsa ini, bagaimanapun caranya,” ujar Yana Mulyana.

Baca Juga: Vaksin Covid 19 di Kabupaten Garut Sudah Kosong Sejak Tiga Pekan Lalu, Kegiatan Vaksinasi Terganggu

Dikatakan Yana Mulyana, terhadap kondisi perekonomian saat ini dimana semua negara dihadapkan pada siatusi krisis, pemerintah sudah melakukan upaya untuk menstabilkan berbagai harga kebutuhan. “Bahkan untuk (menstabilkan) harga kedelai sudah memberikan subsidi, kalau saya sih berharap tidak usah mogok, toh kita juga memberi subsidi yang seribu rupiah sudah jalan dari pemerintah pusat," ujar Yana Mulyana.

Berdasarkan informasi yang di terima Portal Bandung Timur, Sabtu 15 Oktober 2022, pengrajin tahu dan tempe yang tergabung pada Paguyuban Pengrajin Tahu Tempe di Kota Bandung akan melakukan aksi mogok berproduksi pada tanggal 17 hingga 19 Oktober. Mereka meminta pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai yang terus mengalami kenaikan.

Salah seorang pengrajin tahu di Ujungberung Kota Bandung, Dede  membenarkan bahwa pada Senin (17 Oktober 2022) mendatang pengrajin tahu dan tempe akan kembali melakukan aksi mogok produksi. “Seperti saat menjelang puasa lalu, aksi mogok dipicu karena harga kedelai sebagai bahan baku utama terus mengalami kenaikan,” ujar Dede.

Baca Juga: Pasca Penetapan Kapolda Jatim Irjen Pol Teddy Minahasa Jadi Tersangka Kapolri Kembali Terbitkan Dua TR

Dikataka Dede, saat ini harga kedelai berada di harga Rp 12.700 per kilogram. Sebelumnya perkilogram Rp12.250, atau naik Rp500 perkilogramnya.

“Kalau dilihat perkilogramnya memang naiknya hanya Rp500, tapikan setiap pengrajin bisa mencapai setengah ton. Apalagi kalau dihitung perbulan, sementara keuntungan yang didapat hanya Rp50 hingga Rp100 per tahu,” ujar Dede.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah