Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Daya tahan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2022 masih terjaga dan relatif baik. Penguatan pemulihan ekonomi juga membuka terciptanya kesempatan kerja dan menurunkan tingkat penduduk miskin di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan terulisnya terkait Realisasi APBN 2022 bahwa, daya tahan perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2022 masih terjaga dan relatif baik, terutama karena di topang dari sisi permintaan. Juga ditunjang produksi yang cukup kokoh dari setiap sektor.
“Ini tentu memberikan suatu optimisme kepada kita semuanya. Ada confidence namun kita hati-hati, karena memang imbas dan gelombang gejolak dunia begitu sangat dahsyatnya,” ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari situs resmi Kemenkeu.
Baca Juga: Wisatawan di Pantai Barat Pangandaran Tergulung Ombak, Seorang Selamat Seorang Lagi di Masih Cari
Dikatakan Menkeu Sri Mulyani Indrawati, penguatan pemulihan ekonomi juga membuka terciptanya kesempatan kerja, Juga menurunkan tingkat penduduk miskin di Indonesia.
Tercatat, hingga Maret 2022 jumlah penduduk miskin di Indonesia menurun dari 26,5 juta jiwa menjadi 26,2 juta jiwa atau turun dari 9,71 persen menjadi 9,54 persen. “Ini adalah hal yang sangat baik dari sisi kualitas pemulihan ekonomi kita yaitu mampu menciptakan kesempatan kerja baru sehingga mereka yang terkena dampak pandemi kembali bisa bekerja dan membaik lagi,” ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati
Dari sisi inflasi, menurut Menkeu Sri Mulyani Indrawati, hingga akhir tahun 2022 Indonesia berada di angka 5,5 persen atau relatif modes dibandingkan dengan semua negara baik di G20 maupun di ASEAN-5 dan ASEAN-6.
Baca Juga: Gunakan Plat Nomor Variasi Apalagi Abal-abal, Bersiap Saja Tuk di Tilang
“Ini adalah salah satu prestasi yang sangat baik. Bagaimana Pemerintah dan Bank Indonesia terus melakukan policy mix antara kombinasi langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah untuk terus menjaga tingkat harga termasuk menggunakan APBN dengan memberikan subsidi untuk stabilisasi yang luar biasa besar untuk tahun 2022,” jelas Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Sementara dari sisi perbankan, Menkeu Sri Mulyani Indrawati memaparkan, perbankan Indonesia terus menunjukan tren normalisasi, dimana Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi.
