Cik Kunaon, di Cianjur Pasokan Beras Berlimpah Tapi Harga Nerekel Pedagang Jadi Bingung

- 19 Februari 2024, 22:25 WIB
Seorang pedagang beras di pasar Induk Cianjur sedang menunggu kiosnya namun sepi pembeli karena harga beras yang naik.
Seorang pedagang beras di pasar Induk Cianjur sedang menunggu kiosnya namun sepi pembeli karena harga beras yang naik. /Portal Bandung Timur/Dani Jatnika/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Harga beras di sejumlah pasar tradisional dan pedagang eceran harganya masih tinggi. Tingginya harga beras tersebut membuat sejumlah pedagang  kebingungan, karena stok komoditas tersebut relatif cukup tersedia.

Salah seorang pedagang beras di pasar Muka Ramayana Rahmat (55) mengaku stok beras di kios jualannya tersedia cukup banyak. Namun ironisnya, harga saat ini justru melambung.

"Kalau stok tidak ada masalah. Ini masih cukup untuk beberapa waktu ke depan," kata Rahmat, Senin 19 Februari 2024.

Rahmat tidak mengetahui persis penyebab naiknya harga beras akhir-akhir ini. Dia menduga kondisi itu dampak cuaca ekstrem yang terus beranomali. "Mungkin saja karena faktor cuaca," katanya.

Baca Juga: Duh Operasi Pasar Belum Terasa! KPPU Masih Temukan Harga Beras Melebihi HET

Harga beras saat ini kisaran Rp16 ribu hingga Rp17.000 per kilogram. Kenaikan harga beras sekarang relatif cukup signifikan.  "Kalau saya sih, berasnya dipasok dari petani lokal," ungkapnya.

Jabatan Fungsional Analis Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskumindag) Kabupaten Cianjur, Sukri, mengatakan hasil monitoring ke semua pasar di Cianjur, harga beras memamg rata-rata mengalami kenaikan. Namun pihaknya juga mengaku tidak mengetahui persis penyebab naiknya harga beras akhir-akhir ini. 

"Para pedagang juga mengaku bingung karena stoknya tersedia sangat cukup, tapi harga kok bisa naik," jelasnya.

Baca Juga: WADUH, Bansos di Duga Jadi Biang Kerok Harga Beras Meroket dan Langka

Sukri mengira satu di antaranya, kemungkinan dipicu harga gabah yang naik. "Biasanya harga gabah itu rata-rata bisa Rp4 ribu-Rp4.500 per kg. Sekarang bisa mencapai Rp8 ribu-Rp10 ribu per kg. Bagi petani ini tentu jadi keuntungan," tuturnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x