Kang Agung, Mempertahankan Tanah Leluhur Demi Masa Depan Anak Cucu

- 11 Juli 2023, 08:49 WIB
Petani sayuran di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, tengah memanen sayuran seladah, kawasan Desa Suntenjaya Lembang banyak diburu investor karena kesuburan tanahnya dan keasrian alamnya.
Petani sayuran di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, tengah memanen sayuran seladah, kawasan Desa Suntenjaya Lembang banyak diburu investor karena kesuburan tanahnya dan keasrian alamnya. /Portal Bandung Timur/Wafa Nur Afifah Az Zahra/

Profesi warga Desa Suntenjaya yang mayoritas sebagai petani dan peternak, namun tidak sedikit yang hanya menjadi buruh tani. Kondisi yang sudah terbangun menjadikan sistem pertanian dan sektor peternakan menjadi lebih efektif.

Hal ini tentunya bisa menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas panen, dan juga menjaga kelestarian alam. Ini juga dibantu dengan memberikan pembinaan kepada warga desa, sehingga warga mulai memahami dan praktek menghasilkan kebutuhan dasar dalam bertani dan beternak.

Berbagai jenis kopi hasil perkembunan Kampung Pasir Anglikng Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat banyak diminati dan dipesan.
Berbagai jenis kopi hasil perkembunan Kampung Pasir Anglikng Desa Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat banyak diminati dan dipesan.
Salah satu penerapan sistem tersebut adalah memanfaatkan kotoran hewan ternak yang nantinya diproses menjadi pupuk organik ramah lingkungan dengan sebutan Kascing atau bekas cacing. Kascing tersebut dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan budidaya tanaman, seperti kopi, selada, romaine, dan masih banyak lagi.

Selain itu, jika berkunjung ke Desa Suntenjaya wisatawan akan dikejutkan dengan penggunaan barang bekas seperti ban bekas, yang di daur ulang menjadi pot bibit, yang nantinya akan ditanam dilahan lebih besar. “Bibit kecilnya ditanam disini dulu, nanti pas sudah besar baru dipindah ke kebun,” terang Kang Agung.

Selanjutnya, hasil panen ada yang dikonsumsi pribadi, ada juga yang dijual ke pengepul lalu didistribusikan ke pasar-pasar yang ada di Bandung. Bahkan, beberapa sayuran yang jarang dikonsumsi oleh warga lokal seperti romaine, beberapa ada yang sudah di ekspor ke luar negeri. “Alhamdulillah warga jadi lebih banyak ambil untung, jadi gak ada bagi hasil dengan yang lain,” pungkas Kang Agung.(Wafa Nur Afifah Az Zahra)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah