Gunung Papandayan; Surga Kecil Wisatawan di Kabupaten Garut Jawa Barat

- 11 Juli 2023, 09:12 WIB
Menunggu matahari terbit di pagi hari ataupun pergi di sore hari di puncak Gunung Papandayan Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut merupakan momentum sangat diburu pecinta alam maupun wisatawan.
Menunggu matahari terbit di pagi hari ataupun pergi di sore hari di puncak Gunung Papandayan Kecamatan Cisurupan Kabupaten Garut merupakan momentum sangat diburu pecinta alam maupun wisatawan. /Portal Bandung Timur/Sabiq Muhammad Fadhlan/

Wisatawan dari Bandung cukup menggunakan minibus sampai pertigaan Pasar Cisurupan sekitar dua jam perjalanan dan menggunakan ojek atau minibus lagi sekitar satu jam hingga sampai di Kawasan wisata Gunung Papandayan.

Menikmati suara gemuruh kawah dan angin di puncak Gunung Papandayan merupakan kenikmatan tersendiri.
Menikmati suara gemuruh kawah dan angin di puncak Gunung Papandayan merupakan kenikmatan tersendiri.
Wisatawan akan dikenakan tarif sebelum memasuki Gunung Papandayan sebesar tiga puluh ribu rupiah bagi turis domestik dan dua ratus ribu rupiah bagi wisataawan mancanegara. Wisatawan akan dikenakan tarif lebih lanjut sebesar tiga puluh lima ribu rupiah bagi turis domestik dan seratus lima ribu rupiah bagi turis mancanegara jika memilih untuk berkemah di Gunung Papandayan.

Sebuah harga yang murah jika dibandingkan dengan keindahan dan pengalaman luar biasa merasakan langsung keindahan alam yang disajikan Gunung Papandayan.

Dengan jalur yang landai, para wisatawan tak perlu khawatir sekalipun tidak pernah mendaki karena Gunung Papandaian termasuk gunung yang ramah bagi pendaki pemula. Dari pintu masuk kawasan wisata, para wisatawan hanya butuh sekitar lima jam waktu pendakian untuk sampai di puncak dan menikmati keseluruhan indahnya Gunung Papandayan.

Dengan estimasi waktu demikian, liburan dua hari satu malam menjadi opsi yang cukup untuk menghabiskan waktu di Gunung ini. Mendaki dari pintu masuk, wisatawan akan dimanjakan selama kurang lebih 30 menit waktu pendakian menuju Kawah Mas oleh pemandangan sekitar.

Baca Juga: Fazrul Rachman, Esotik Anggrek Jadi Inspirasi Berkarya hingga Terbangunnya Tatanan Nilai

Mendaki ke Kawah Mas, wisatawan akan bertemu dengan kawah di sekitaran rute pendakian yang masih mengeluarkan asap layaknya kabut yang tebal di permukaan dengan pemandangan batu vulkanis berwarna putih.

Pondok Salada menjadi spot berikutnya setelah wisatawan sampai di Kawah Mas. Danau hijau, sungai yang bercampur dengan belerang, dan jalur yang cukup terjal menjadi rute yang akan dilalui wisatawan selama 2 jam pendakian menuju Pondok Salada.

Wisatawan diperbolehkan memasang tenda dan menginap di kawasan Pondok Salada untuk menginap atau beristirahat sebelum melanjutkan pendakian menuju Tegal Alun. Agar tidak menyisakan satu pun pengalaman mendaki, ada baiknya ketika menuju Tegal Alun para wisatawan memilih jalur sisi kiri.

Melalui jalur ini wisatawan akan berpapasan langsung dengan Hutan Mati. Pohon-pohon berwarna hitam tanpa dedaunan dengan hamparan berwarna putih menjadi pijakan serta pemandangan danau hijau dan kawah yang mengeluarkan asap di area bawah menjadikan kawasan Hutan Mati sangat sayang untuk dilewatkan.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah