Marak Penipuan Lewat Media Daring

- 13 November 2020, 12:00 WIB
Ilustrasi Olshop: Saat ini maraknya modus penipuan baru dengan berkedok sebagai pembeli barang dan menipu penjual olshop dengan berpura-pura lakukan transfer.
Ilustrasi Olshop: Saat ini maraknya modus penipuan baru dengan berkedok sebagai pembeli barang dan menipu penjual olshop dengan berpura-pura lakukan transfer. /PIXABAY/Akashjoshi772/

PORTAL BANDUNG TIMUR -

Aksi penipuan melalui berbagai media dari semakin menjadi. Melalui pesan singkat Short Message Service (SMS) ataupun WhatsApp Messenger, dan bahkan belakangan dan bahkan melalui media surel (email ataupun gmail).

Modusnya bermacam-macam, yang intinya mengarahkan seolah-olah korban penerima pesan mendapatkan hadiah. Ujung-ujungnya korban diminta untuk mentransferkan sejumlah uang ke rekening bank tertentu.

Bukan hanya sekali sampai dua kali pesan diterima. Bahkan pesan mengatasnamakan institusi atau perusahaan tertentu menjanjikan hadiah bisa berulangkali.

Baca Juga: Kapas Baru Senilai Rp 500 Juta Ludes

berikut contoh isi sms :

Selamat Anda terpilih pemenang mendapatkan cek,

Rp. 175.000.000,-

PIN (25f4777)

1info klik : bit.ly/hadiah-id11-11

 

Pesan singkat modus penipuan.
Pesan singkat modus penipuan.

Jika link yang tertera pada isi sms tersebut anda klik, maka akan di arahakan ke situs tertentu yang akan meyakinkan calon korban untuk mengikuti arahan yang di sediakan oleh kelompok penipu tersebut.

Diantara beberapa situs penipuan yang terdapat pada sms tersebut juga sudah ada yang dinon-aktifkan, tetapi ada juga yang masih bisa diakses dan menampilkan background dan logo dari institusi atau perusahaan tertentu.

Baca Juga: Bandung Nomor Wahid Termacet di Nusantara, Ini Yang Harus Dilakukan

Sehingga terlihat meyakinkan. Bahkan ada yang jelas-jelas menampilkan nomor ID pemenang yang sepertinya bisa diakses dan terpercaya.Salah satu modus yang sering digunakan adalah pajak hadiah, sehingga calon korban pun ada yang percaya dan mentransferkan sejumlah uang.

Modus penipuan dari SMS ini pemilihan nomornya dilakukan secara acak, pemilik nomor bisa menerima sms-sms tersebut karena kelompok penipu tersebut melakukan pengurutan nomor. Setelah itu dilakukan percobaan pengiriman sms kepada calon korban, begitu dia masuk ke sms, nanti akan ada laporan mana yang berhasil terkirim dan yang tidak.

Semua SMS yang terkirim akan dijadikan database oleh si penipu, dan hal ini akan dilakukan berulang kali. Sehingga tidak ada sasaran korban yang spesifik.

Baca Juga: 83 Karyawab BJB Serang Terpapar Covid-19

Jadi jika anda tidak ingin menjadi korban penipuan lebih berhati-hati terhadap sms yang masuk, ada baiknya anda melakukan pengecekan ke instansi atau perusahaan yang di kaitkan dalam sms penipuan tersebut untuk menghindarkan diri anda menjadi korban penipuan.(jodi prabowo)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah