PORTAL BANDUNG TIMUR - Pesawat temur Israel sepanjang Selasa 2 Mei 2023 waktu setempat melakukan serangan ke sejumlah titik serangan di kawasan Gaza Palestina. Israel berdalih serangan dilakukan untuk menghentikan serangan roket yang dilontarkan kelompok bersenjata ke daerah Israel atas kematian Khader Adnan yang ditahan Israel.
Radio Hamas melaporkan bahwa faksi militan di daerah Gaza Tepi Barat menembakkan roket sebagai tanggapan atas kematian Khader Adnan. Seorang tokoh politik terkenal yang berafiliasi dengan Jihad Islam Palestina yang meninggal pada Selasa 2 Mei 2023 pagi menyusul mogok makan selama 87 hari di sebuah penjara Israel.
Atas kematian aktivis Khader Adnan ratusan orang turun ke jalan di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki. Masyarakat menunjukan duka atas kematian Khader Adnan, yang digambarkan oleh para pemimpin Palestina sebagai pembunuhan.
Baca Juga: Rabu Dinihari Polisi Israel Kembali Lakukan Penyerangan terhadap Jemaah di Dalam Masjid Al Aqsa
Di kota Hebron, Tepi Barat, toko-toko mengamati pemogokan umum. Beberapa pengunjuk rasa membakar ban dan melemparkan batu ke tentara Israel yang menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah mereka, namun tidak ada laporan cedera.
Khader Adnan seorang aktivis telah melakukan setidaknya tiga kali mogok makan sejak 2011, untuk memprotes penahanannya tanpa dakwaan oleh Israel. Taktik tersebut telah digunakan oleh tahanan Palestina lainnya, terkadang secara massal, namun tidak ada yang meninggal sejak tahun 1992.
Diklaim Israel, pasca kematian Khader Adnan, sedikitnya 30 roket ditembakkan dari Gaza. Ada 2 roket mendarat di kota kecil Israel Sderot di sebelah timur Gaza, melukai tiga orang, termasuk seorang warga negara asing berusia 25 tahun yang menurut layanan ambulans Israel menderita luka pecahan peluru yang serius.
Pada saat yang sama, sirene terdengar di kota-kota Israel selatan termasuk Ashkelon, sekitar 14 km sebelah utara Gaza. Pertempuran yang terkadi merupakan yang kembali terjadi sekitar sebulan setelah baku tembak lintas batas terakhir antara Israel dan Gaza.
Pada Rabu 3 Mei 2023 pagi, pejabat Palestina mengumumkan bahwa gencatan senjata telah disepakati setelah baku tembak semalam. Dalam sebuah pernyataan ketua kelompok Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan pejabat Mesir, Qatar dan PBB untuk mengakhiri agresi Israel di Gaza.
Sementara asosiasi tahanan Palestina, mengatakan bahwa Khader Adnan telah 12 kali ditangkap Israel. Khader Adnan menghabiskan sekitar delapan tahun di penjara, sebagian besar di bawah apa yang disebut penahanan administratif atau penahanan tanpa dakwaan.
Baca Juga: Al Osaibi Korban Pertama Israel di Ramadan 1444 Hijriah
Pemerintah Israel mengatakan penahanan semacam itu diperlukan ketika bukti tidak dapat diungkapkan di pengadilan karena kebutuhan untuk merahasiakan sumber intelijen. Warga Palestina dan kelompok HAM mengatakan Israel secara rutin menggunakan penahanan semacam itu, yang menolak proses hukum, untuk menahan ratusan warga Palestina dalam jangka waktu lama.
Khader Adnan ditangkap dan didakwa di pengadilan militer Israel atas tuduhan yang mencakup hubungan dengan kelompok terlarang dan hasutan untuk melakukan kekerasan. Namun saat menunggu persidangan yang tidak kunjung dilaksanakan, Khader Adnan, ditemukan tidak sadarkan diri di selnya dan dibawa ke rumah sakit, dan dinyatakan meninggal.
Pengacara Khader Adnan, Jamil Al-Khatib dan seorang dokter dari kelompok hak asasi manusia menuduh otoritas Israel menahan perawatan medis Khader Adnan. “Dia adalah orang Palestina pertama yang mogok makan yang meninggal dalam tahanan Israel dalam lebih dari 30 tahun,” kata Jamil Al Khatib.***