PORTAL BANDUNG TIMUR - Gelombang protes meletus di ibu kota Belgia Brussel. Awal permasalahan usai seorang pria berkulit hitam tewas setelah ditahan polisi.
Justice Pour Ibrahima!
no love! no peace!
abolish the police!#justicepouribrahima #Bruxelles #Brussels #acab pic.twitter.com/Y3PiA1liB9— Alfred Jodokus (@Jodokus1) January 13, 2021
Diketahui korban meninggal dalam penahanan, bernama Ibrahima, berusia 23 tahun. Ditahan pihak kepolisian Brussel akibat merekam kegiatan kontrol kepolisian, dan pihak keluarga memperoleh kabar enam jam usai korban meninggal.
Pihak Kepolisian mengungkap pada siaran pers, dilansir dari Express, Ibrahima pingsan saat tiba di kantor polisi. Dia dibawa ke rumah sakit dimana ia meninggal.
Solidarity to all the people in Brussels seeking justice for Ibrahima, a 23 year Black man murdered for filming a police search on Jan 9th #JusticePourIbrahima https://t.co/6v19Ajqa5U— rural plan (@wiIdef) January 13, 2021
Baca Juga: Pengguna Usia 16 Tahun Kebawah Dilindungi TikTok
Juru bicara kantor kejaksaan, Stephanie Lagasse, mengatakan kepada VRT.be, “Berdasarkan pembacaan fakta, kami sekarang meminta hakim investigasi untuk mengambil alih investigasi. Seorang hakim investigasi dapat melakukan lebih banyak tindakan investigasi daripada kantor kejaksaan.”
Ratusan demontran berbaris menuju kantor polisi di North Station, Brussel. Protes tersebut diorganisir oleh AJGB (Association des Jeunes Guineens de Belgique) dan menyerukan kebenaran tentang kematian Ibrahima terungkap.
Namun, suasana segera berubah ketika batu dan petasan mulai dilemparkan ke arah polisi.
#Justicepouribrahima #Bruxelles pic.twitter.com/wkkLSdkx6M— Hatice Turkmen (@HaticeTurkmen1) January 13, 2021
Baca Juga: Apple dan Goole Menangguhkan Aplikasi Parler, Ini Sebabnya
Rekaman yang diunduh ke media sosial menunjukkan gerombolan pengunjuk rasa membakar kantor polisi. Pihak kepolisian membalas lemparan batu pengunjuk rasa dengan melepaskan tembakan ke arah kerusuhan.