Badai Mediterania Daniel Sapu Pesisi Timur Libya, Dilaporkan 5.100 orang Tewas

- 13 September 2023, 22:27 WIB
Tim penyelamat menguburkan ratusan mayart dalam satu liang kubur di Kota Derma Libya Timur yang dihantam Badai Daniel Minggu 10 September 2023 malam.
Tim penyelamat menguburkan ratusan mayart dalam satu liang kubur di Kota Derma Libya Timur yang dihantam Badai Daniel Minggu 10 September 2023 malam. /Tangkapanlayar YouTube Red Crescent Moon/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Lembaga resmi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Libya,Rabu 13 September 2023 melaporkan sedikitnya 5.100 orang dinyatakan tewas  akibat Badai Daniel yang menghantam Kota Derma pantai utara Libya pada Minggu 10 September 2023 malam waktu setempat. Setiap harinya ratusan mayat lainnya terus diketemukan disepanjang pantai terbawa gelombang laut Mediterania.

“Sepuluh ribu orang telah dinyatakan hilang oleh lembaga bantuan resmi seperti Bulan Sabit Merah Libya. Namun perkiraan baru yang lebih tinggi yaitu 20.000 kematian,” kata Direktur Pusat Medis Al-Bayda, Abdul Rahim Maziq, Rabu 13 September 2023 waktu setempat.

Dikatakan Abdul Rahim Maziq, ketika bantuan dunia berdatangan, mayat-mayat  masih berserakan di jalan, dan persediaan air minum terbatas. “Seluruh keluarga telah musnah akibat badai ini dan mengingat letak beberapa desa yang terpencil serta sifat pemerintahan kota yang belum sempurna, maka perlu waktu lama untuk memastikan jumlah korban tewas,” kata  Abdul Rahim Maziq.

Baca Juga: Arab Saudi Sepanjang Sepekan ke Depan Diguyur Hujan hingga Badai Pasir serta Salju

Sementara Menteri Penerbangan Sipil di pemerintahan yang memerintah Libya Timur,Hichem Abu Chkiouat mengtarakan bahwa skala kehancuran tampak lebih buruk dari perkiraan para pejabat. “Laut terus-menerus membuang puluhan jenazah. Rekonstruksi akan menelan biaya miliaran dolar,”kata Hichem Abu Chkiouat, sebagaimana dikutip dari situs berta Arab News.

Bantuan internasional perlahan-lahan mulai mencapai kota pelabuhan Derna yang hancur seiring dengan dimulainya penyelidikan mengenai berapa banyak 20.000 orang yang mungkin tewas ketika Badai Daniel menghantam pantai utara Libya pada Sabtu malam.

Badai Mediterania Daniel menyebabkan banjir mematikan di banyak kota di Libya timur pada hari Minggu malam dan paling parah terkena dampaknya Kota Derna. “Dua bendungan di luar pegunungan di atas kota runtuh, menyebabkan air banjir menyapu sungai Wadi Derna dan melewati pusat kota, menyapu seluruh blok kota dengan gelombang naik setinggi 7 meter (23 kaki)” kata  Yann Fridez, Kepala Delegasi Komite Internasional Palang Merah di Libya.

Baca Juga: Badai Arkrik Terjang Amerika Serikat, Jutaan Orang Tanpa Aliran Listrik dan Ribuan Penerbangan Dibatalkan

Kota Derna terletak di dataran pantai sempit di Laut Mediterania, di bawah pegunungan terjal yang membentang di sepanjang pantai. Hanya dua jalan dari selatan yang masih dapat digunakan, dan jalan tersebut memerlukan rute yang panjang dan berkelok-kelok melewati pegunungan.

Tim bantuan dengan sejumlah pasokan berhasil mencapai jalur tersebut, sementara pihak berwenang di Libya timur bekerja pada hari Rabu untuk memperbaiki jalur akses pantai yang lebih cepat. “Jika tidak, pekerja darurat setempat akan mengandalkan peralatan apa pun yang mereka miliki,” kata Yann Fridez.

Ossama Ali, juru bicara Pusat Ambulans dan Darurat di Libya timur, mengatakan setidaknya 5.100 kematian tercatat di Derna, bersama dengan sekitar 100 lainnya di tempat lain di Libya timur. Lebih dari 7.000 orang terluka di kota itu, sebagian besar menerima perawatan di rumah sakit lapangan yang didirikan oleh pihak berwenang dan lembaga bantuan.

Citra satelit memperlihatkan saat Badai Daniel menerjang Kota Derma pesisir Mediterania Libya utara Minggu 10 September 2023.
Citra satelit memperlihatkan saat Badai Daniel menerjang Kota Derma pesisir Mediterania Libya utara Minggu 10 September 2023.

“Jumlah kematian kemungkinan akan meningkat karena tim masih mengumpulkan jenazah dari jalanan, gedung, dan laut. Setidaknya 9.000 orang masih hilang, namun jumlah itu bisa berkurang seiring pulihnya komunikasi,” kata Ossama Ali.

Organisasi Migrasi Internasional PBB, melaporkan setidaknya 30.000 orang di Kota Derna mengungsi akibat banjir. “Kota tersebut hampir tidak dapat diakses oleh pekerja bantuan kemanusiaan, kehancuran yang mengejutkan tidak hanya menunjukkan intensitas badai yang terjadi, namun juga kerentanan Libya yang terpecah oleh pemerintahan yang bersaing, satu di timur, yang lain di barat, dan akibatnya adalah pengabaian infrastruktur di banyak wilayah. Ini benar-benar bencana,”  ujar tim penyelamat dari Organisasi Migrasi Internasional PBB.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah