PORTAL BANDUNG TIMUR – Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter dan 40 kali gempa bumi susulan telah mengguncang wilayah perbatasan Xinjian dan Kyrgyzstan. Peristiwa Selasa 23 Januari pukul 02.00 dinihari waktu setempat mengakibatkan puluhan rumah dan Gedung roboh serta ratusan lainnya mengalami kerusakan.
Media pemerintah Tiongkok melaporkan gempa bumi yang melanda Xinjiang barat Tiongkok yang merupakan wilayah berpenduduk jarang di hanya melukai enam orang dalam cuaca dingin yang membekukan. Lebih dari 120 bangunan rusak terdiri dari 47 roboh dan 78 rumah rusak dan beberapa rumah kaca hancur menjadi lembaran plastik dan puing-puing.
Menurut Administrasi Gempa Tiongkok, sebagaimana dikutip dari situs berita Mint, pusat gempa berada pada kedalaman 22 kilometer di daerah perbatasan pegunungan Kabupaten Wushi di wilayah Xinjiang, Tiongkok barat laut. Gempa ini mengguncang wilayah Uchturpan di prefektur Aksu setelah pukul 02.00 waktu setempat.
Baca Juga: Usai di Guncang Gempa Bumi 6.2 Skala Richter, Pegunungan Yunnan di Landa Longsor Salju
Namun Badan Gempa Xinjiang mengatakan pusat gempa berjarak sekitar 50 kilometer dari Wushi, dengan lima desa dalam radius 20 kilometer di sekitar pusat gempa. Hingga pukul 8 pagi (00.00 GMT), China Earthquake Networks Centre mencatat 40 gempa susulan.
Sementara Weibo mdia sosial resmi pemerintah Daerah Otonomi Uighur Xinjiang mengunggah bahwa dari enam orang yang terluka, hanya dua yang mengalami luka serius. Di antara lebih dari 120 bangunan yang rusak, 47 rumah roboh, 78 rumah rusak dan beberapa rumah kaca hancur menjadi lembaran plastik dan puing-puing, gempa terasa kuat di Urumqi, Korla, Kashgar, Yining, dan sekitarnya, menurut netizen di platform media sosial Weibo Tiongkok.
Menyusul gempa tersebut, departemen kereta api Xinjiang segera menghentikan operasinya dan 27 kereta dilaporkan terkena dampak gempa tersebut. Gempa juga telah memutus jaringan listrik di daerah pegunungan Uchturpan yang memiliki populasi sekitar 233.000 orang pada tahun 2022.***