Pesawat Tanpa Awak Rusia Tewaskan Relawan Warga Negara Prancis

- 2 Februari 2024, 21:30 WIB
Petugas mengantongi mayat di wilayah bekas pertempuran pasukan Ukraina dengan Rusia. Dua relawan berkebangsaan Prancis tewas akibat kapal tanpa awak Rusia.
Petugas mengantongi mayat di wilayah bekas pertempuran pasukan Ukraina dengan Rusia. Dua relawan berkebangsaan Prancis tewas akibat kapal tanpa awak Rusia. /Tangkapanlayar Youtube South China Morning Post /

PORTAL BANDUNG TIMUR – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan perbuatan Rusia membunuh dua relawan warga negara Prancis sebagai tindakan pengecut dan tercela. Dua warga negara Prancis, Kamis  1 Februari 2024 dilaporkan tewas di Kota Bertslav Kherson, Ukraina selatan akibat serangan pesawat tanpa awak.

“Dukungan saya ditujukan kepada semua sukarelawan yang terlibat dalam membantu negara lain,” tulis Emmanuel Macron dalam postingannya di media sosial X.

Dalam postingannya Emmanuel Macron menyebut pembunuhan pada hari Kamis 1 Februari 2024 di Kota Bertslav Ukraina selatan sebagai tindakan pengecut dan tercela. 

Sementara Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne  dalam postingannya di media sosial X menuliskan, “(Rusia)harus mempertanggungjawabkan kejahatannya.”

Baca Juga: Amunisi Ukraina Semakin Menipis di Garis Depan, Rusia Menembakan Tigakali Lebih Banyak

Dalam keterangannya Stephane Sejourne membenarkan laporan dari gubernur regional dan pejabat lainnya terkait tewasnya dua warga Prancis yang menjadi sukarelawan di Ukraina. Keduanya tewas di Kota Bertslav Kherson, Ukraina selatan akibat serangan pesawat tanpa awak rusia.

“Kebiadaban Rusia telah menargetkan warga sipil di Ukraina. Dua pekerja bantuan asal Prancis telah membayar dengan nyawa mereka atas keterlibatan mereka dengan warga Ukraina, tiga lainnya terluka,” kata Stephane Sejourne  sebagaimana dikutip dari situs berita Arab News.

Baca Juga: Bandara Makhachala di Serbu, Tolak Kedatangan Maskapai Penerbangan Rusia Red Wings dari Tel Aviv Israel

Dalam keterangannya pada media Jumat 2 Februari 2024 waktu setempat, Stephane Sejourne mengatakan bahwa dua pekerja sukarelawan asal Prancis tewas dalam serangan pesawat tak berawak Rusia di wilayah Kherson, Ukraina selatan

Sementara Gubernur Kherson Oleksandr Prokudin dalam laporannya mengatakan pada hari Kamis melalui aplikasi pesan Telegram menyebutkan  bahwa serangan Rusia di kota Beryslav menewaskan dua warga negara Prancis dan melukai tiga warga asing lainnya. Beryslav berada di tepi barat Sungai Dnipro di Kherson, yang ditinggalkan oleh pasukan Rusia pada akhir tahun 2022.***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x