Awal Tahun, Memohon Ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala Lewat Sholat Sunnah Taubat,

1 Januari 2023, 04:02 WIB
Disarankan pada kaum Muslim melaksanakan sholat sunnah taubat untuk memohon ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Rasulullah Shalallahu Allaihi Wassalam sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi bersabda, yang artinya;  Apabila ada orang yang melakukan suatu perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan shalat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristigfar memohon ampun kepada Allah, maka Allah pasti mengampuninya.”

Sejumlah ulama berpendapat bahwa sholat taubat adalah sholat sunnah yang dilaksanakan dalam rangka memohon pengampunan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala dosa maupun kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat.

Sholat taubat juga disebut sebagai sholat istigfar atau sholat minta ampun. Seorang Muslim yang melaksanakan sholat taubat maka ia harus berjanji dan berniat untuk tidak mengulangi kembali kesalahan atau dosa-dosanya yang telah lalu.

“Sholat taubat bisa dilaksanakan kapan saja tidak mengenal waktu, bila seorang Muslim menyadari telah melakukan perbuatan dosa dan langsung bertaubat dengan melaksanakan sholat taubat. Pada pergantian tahun seperti hari ini dari tahun 2022 ke tahun 2023 tidak ada salahnya dan bahkan disarankan untuk bermuhasabah dan melaksanakan sholat sunnah taubat,” ujar Ustad Didi Saefulloh, pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung.

Baca Juga: Ribuan Kembang Api Akan Terangi Langit Sydney Dilucurkan di Empat Gedung

Namun, ada pengecualian, sholat sunnah taubat diharamkan untuk dikerjakan sholat mulai dari terbit fajar kedua hingga terbit matahari, saat terbit matahari hingga matahari naik sepenggalah, dan saat matahari persis di tengah-tengah hingga terlihat condong. Sholat sunnah taubat juga diharamkan dikerjakan saat mulai dari sholat ashar hingga tenggelam matahari dan ketika menjelang matahari tenggelam hingga benar-benar sempurna tenggelamnya. 

“Sejumlah ulama berpendapat  waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat taubat adalah di 2/3 malam atau semasa qiyamul lail dilaksanakan. Sholat sunnah taubat disyariatkan bagi mereka yang bertaubat yang pelaksanaannya dilakukan secara sendirian, karena sholat taubat merupakan sholat nafilah yang tidak disyariatkan untuk dikerjakan secara berjama’ah,” ujar Ustad Didi Saefulloh.

Sholat sunnah taubat bisa dikerjakan sebanyak  2 raka’at, 4 raka’at, maupun 6 raka’at. Adapun tata cara pelaksanaannya adalah sama dengan sholat-sholat sunnah pada umumnya, yakni dua raka’at salam.

Baca Juga: PPKM Dicabut, PCR dan Antigen Tak Lagi Jadi Kewajiban

Tatacara sholat sunnah taubat, diawali dengan bersuci, mandi ataupun wudhu.

1.Berniat, “Ushalli sunnatat taubati rok’ataini lillahi ta’ala.” “Saya niat sholatsunnah taubat dua rakaat karena Allah.”

2.Dilanjut dengan membaca takbiratul ihram, “Allahu Akbar.” Allah Maha Besar. Membaca takbir tidak terlalu keras dan cukup didengar oleh telinga kita sendiri, kecuali Imam yang mengucapkan takbir terdengar makmum di belakangnya.

3.Kemudian membaca doa Iftitah, Allahu Akbar Kabiira Walhamdu Lillahi Katsiran wa Subhaanallahi Bukratan wa Ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawati wal ardha haniifan wa maa ana min al-musyrikin. Inna Shalaati wa Nusukii wa Mahyaaya wa Mamaati lillahi rabbi al-‘aalamin. Laa Syariika Lahu wa bidzaalika umirtu wa anaa min al-muslimiin.”

"Allah yang Maha Besar sebesar-besarnya, dan segala puji yang banyak hanya kepada Allah, dan maha Suci Allah baik di waktu pagi maupun petang. Sesungguhnya aku hadapkan diriku  kepada yang menciptakan seluruh langit dan bumi, dengan lurus mengikuti ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Ibrahim As. dan aku bukanlah termasuk kelompok orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan dengan keyakinan itulah aku diperintahkan, dan saya termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang berserah diri."

4.Kemudian membaca surah Al Fatihah. Membaca surah Al Fatihah hukumnya wajib saat melaksanakan sholat, artinya, bila tidak dibacakan maka tidak sah atau batal sholatnya. Surah Al Fatihah dibacakan cukup hanya telinga kita yang mendengar.

5.Usai Al Fatihah, dilanjut dengan membaca surah. Pilih surahyang panjang, pendek, atau sebagian ayat dari suatu surah, di baca cukup hanya telinga kita yang mendengar.

6.Kemudian disambung dengan melaksanakan rukudiawali dengan takbir. Posisi tubuh membentuk sudut siku 90 derajat dengan tangan bertumpu pada dengkul. Bacaan ruku yang dibaca pelan, Subhaana rabbiya al-‘azhiimi wa bi hamdihi (dibaca tiga kali).

7.Kemudian I’tidal. Gerakan kembali berdiri tegak setelah posisi ruku dengan kondisi tangan lurus di samping paha, sehingga tidak bersedekap. Bacakan, Sami’a Allahu liman hamidahu. Rabbana wa laka al-hamdu wa al-syukru hamdan katsiiran thoyyiban mubaarakan fiihi, mil’u ssamaawaati wa mil’u l-ardhi, wa mil’u maa bainahumaa wa mil’u maa syi’ta min syai’in ba’du.  

8.Setelah tahap ini, maka tahap selanjutnya adalah sujud yang mana perubahan posisi dari i'tidal ke sujud dengan mengucapkan takbir.
Posisi sujud sebagaimana pada umumnya kita bersujud. Kedua tangan kita lurus di samping telinga kita, dahi dan dengkul sejajar menyentuh lantai, sementara ujung-ujung kaki menghadap ke kiblat.

Bacaan saat posisi sujud,  Subhaana Rabbiya al-A’laa wa bi hamdihi (dibaca tiga kali). Bacakan juga doa, Allahumma laka sajadtu, wa laka aslamtu, wa bika aamantu. Anta rabbi sajada wajhii lilladzii khalaqahu wa showwarahu wa syaqqa sam’ahu wa bashorohu tabaaraka Allahu ahsanu al-khaaliqin.  

9.Kemudian posisi duduk diantara dua sujud atau duduk iftirasy. Perubahan posisi dari sujud ke posisi duduk di antara dua sujud diawali dengan mengucapkan takbir.Lalu membaca, Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

10.Kemudian kembali melakukan sujuddiawali dengan mengucapkan takbir. Saat posisi sujud,  Subhaana Rabbiya al-A’laa wa bi hamdihi (dibaca tiga kali).
Sebelum bangun berdiri tegak, disunnah untuk duduk sejenak sambil membaca pelan "Subhanallah".

11.Kemudian kembali posisi tubuh berdiri tegak kembali dengan diawali membaca takbirdisambung membaca Al Fatihah diteruskan dengan suhar panjang atau pendek serta mengulangi gerakan ruku, kemudian itidal dan sujud serta duduk diantara dua sujud, kemudian diakhiri dengan duduk tasyahud.

12.Duduk tasyahud, posisi duduknyapantat kiri bertumpu ke lantai, sementara pergelangan kaki kiri berada di antara dengkul dan ujung jari kaki kanan. Duduk semacam ini disebut dengan posisi duduk Tawaruk.

Bacaan pada Tasyahud Akhir , At-tahiyyaatu al-mubaarakaatu al-shalawaatu al-thoyyibaatu lillahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. As-Salaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi as-shoolihin. Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wa Asyhadu anna muhammadarrasuulullah. Allahumma Sholli ‘ala Sayyidinaa Muhammad. Wa ‘ala aali sayyidina Muhammad Kamaa shollayta ‘ala sayyidina Ibrahim. Wa Baarik ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala aali sayyidina Muhammad. Kamaa baarakta ‘ala sayyidinaa Ibrahim, wa ‘ala sayyidina Ibrahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid. 

Usai melaksanakan sholat sunnah taubat, bacalah dzikir Laailaaha illallah. Kemudian istigfar, Astaghfirullhahal ladzii laa illaaha ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi. Juga perbanyak bertasbih, Subhanallahi wa bihamdihi.

Kemudian memanjatkan doa, Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu a’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaggfirudz dzunuuba illa anta. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler