Pembauran Suasana Santri dan Warga di Buntet Mertapada  

- 3 Juli 2021, 19:24 WIB
Suasana gerbang jalan masuk menuju Buntet Desa Mertapada Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Jawa Barat.
Suasana gerbang jalan masuk menuju Buntet Desa Mertapada Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Jawa Barat. /Foto : Istimewa

PORTAL BANDUNG TIMUR - Siapa yang tidak tahu dengan Buntet Pesantren yang penduduknya mayoritas dipenuhi para santri begitupun juga dengan pribumi. Mungkin akan tampak asing bagi para khalayak yang sama sekali belum mendengarnya.

Buntet pesantren terletak di Desa Mertapada Kulon Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Jawa Barat. lebih tepatnya berbatasan langsung dengan Jawa Tengah. Tidak hanya berisi pesantren, di desa ini juga terdapat banyak pemukiman warga, sekolah-sekolah, masjid dan lainnya. Bahkan terdapat perlintasan rel kereta api sebelum masuk ke dalam wilayah pesantren dalem.

Cuaca Buntet Pesantren sendiri lumayan panas pada saat ini, berbanding terbalik dengan dahulu yang katanya lumayan sejuk. Para warga di lingkungan ini terkenal dengan kesan sangat loyal dan ramah kepada siapapun dan juga terhadap santri.

Pondok Buntet Pesantren terdiri dari beberapa pondok, bangunan nya pun masih cukup sederhana. Hanya saja, ketika santri sudah mulai membludak biasanya dilakukan banyak renovasi. Begitupun dengan rumah-rumah warga yang masih sederhana. Sebagian para warga bermata pencaharian menjadi perantau di Jakarta dan sekitarnya dan para santri yang datang dari berbagai daerah, seolah terjadi pertukaran.

Baca Juga: Gelombang Panas di BC Canada Menewaskan 719 Orang

Ada kebiasaan positif yang saya rasakan ketika disana. Santri dan warga membiasakan diri selalu solat berjamaah di masjid terkhusus untuk lelaki. Selalu bergotong royong dalam hal apapun, itu merupakan sesuatu hal yang positif bagi saya yang biasa tinggal di lingkungan perkotaan.

“Sampai saat ini yang memimpin dalam mengasuh Pondok Buntet Pesantren adalah cucunya KH. Muta’ad, yang merupakan salah satu keturunan pendiri Buntet pesantren," terang Ustad Jamal.

Setiap pagi siang sore dan malam jalanan pun di lalu lalangi oleh para santriwan santriwati. Pagi, para santriwan santriwati dari arah Buntet dalem mulai bepergian berangkat ke sekolah dengan beramai-ramai, begitupun ketika pulang. Kegiatan sore biasanya di isi dengan mulai menghafal ataupun murojaah beberapa hafalan kitab.

Di lanjut dengan ngaji al-Qur’an, sorogan dan lainnya hingga menjelang larut malam, terus berulang seperti itu setiap harinya. Malam di Buntet pesantren di penuhi dengan suara pengajian yang bertebaran dari berbagai sudut pondok.

Buntet pesantren yang dominannya di isi dengan hiruk pikuk para santri, juga memberikan dampak positif bagi para masyarakat sekitar. Banyak para warga yang memanfaatkan keberkahan ini dengan berjualan makanan, hingga peralatan sekolah, mengaji dan lainnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah