Network
PORTAL BANDUNG TIMUR -Wilayah perkotaan di Indonesia identik dengan kesibukan masyarakatnya. Tak dapat dipungkiri, sebagian masyarakat perkotaan pernah merasakan kejenuhan akan aktivitasnya sehari-hari.
Salah satu cara menghilangkan rasa kejenuhan adalah dengan berekreasi. Berkunjung ke tempat wisata dari mulai wisata alam hingga wisata sejarah.
Bekasi, terkenal dengan sebutan kota industri, ternyata memiliki sejumlah tempat wisata sejarah. Salah satu tempat wisata sejarah yang ada di Bekasi adalah peninggalan bangunan tertua di Bekasi yang bernama Saung Ranggon.
Saung Ranggon ini diperkirakan berusia sekitar 400 tahun jika dihitung dari abad ke-16 masehi. Suasana sejuk yang menyelimuti Saung Ranggon seakan membuat wisatawan lupa akan cuaca panas dan hiruk pikuk Bekasi. Saung Ranggon dikelilingi pepohonan dan persawahan membuat bangunan peninggalan ini tampak seperti menyatu dengan alam.
Baca Juga: Anne Ratna Mustika, Bumikan Ideologi Pancasila
Jalan menuju Saung Ranggon bisa terbilang mudah karena tidak jauh dengan tempat-tempat wisata lain. Beralamat di Jalan. Cikedokan, RT. 02 RW. 08 Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Ada hal menarik terlihat saat mengunjungi Saung Ranggon. Bentuk rumah tradisional yang serupa dengan rumah panggung seakan membawa wisatawan kembali ke suasana zaman dahulu.
Pepohonan yang rindang dengan suasana yang sunyi membuat tempat ini sangat cocok untuk refreshing dan mencari ketenangan dari kesibukan sehari-hari. Wisatawan juga dapat bersantai sambil menikmati suasana yang disediakan alam di Saung Ranggon.
Baca Juga: Joko Widodo, Pancasila Mendapat Tantangan Rivalitas Antarideologi
Menurut penuturan juru pelihara (penjaga Saung Ranggon) Kanjeng Sri Mulyati, sejarah Saung Ranggon awalnya ditemukan Raden Abbas pada abad ke-16 ketika sedang melakukan perjalanan. “Dahulu Raden Abbas menemukan Saung Ranggon ini saat melakukan perjalanan dari Mataram, ketika melewati hutan-hutan belantara, Raden Abbas menemukan rumah ini dan beliau menetap di rumah ini,” cerita Kanjeng Sri Mulyati, yang merupakan keturunan ke-7 dari Raden Abbas, penemu Saung Ranggon.
