Tradisi Seren Taun, Nampa Taun, Mapag Taun di Kasepuhan Girijaya Kabupaten Sukabumi

- 26 Mei 2021, 15:00 WIB
Masyarakat Kasepuhan Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat di kaki gunung Salak tengah mempersiapkan berbagai keperluan untuk menyambut upacara tradsi Seret Taun Nampa Taun.   
Masyarakat Kasepuhan Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat di kaki gunung Salak tengah mempersiapkan berbagai keperluan untuk menyambut upacara tradsi Seret Taun Nampa Taun.   /Foto : Istimewa

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Di sejumlah daerah tanah air masih banyak masyarakat yang pengkuh pada ada tradisi dan kebisaan leluhur. Tidak terkecuali dengan masyarakat di pelosok pedesaan Jawa Barat. Apalagi masyarakat Kampung Adat yang hingga kini masih menjaga dan memelihara adat tradisi dengan sangat baik.

Kasepuhan Girijaya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat salah satunya. Padepokan atau Kasepuhan Girijaya yang lokasinya berada di kaki Gunung Salak di ketinggian 800 Mdpl.

Adat tradisi yang acapkali diselenggarakan dari dulu hingga kini adalah Seren Taun, Nampa Taun, Mapag Taun yang dilaksanakan menurut penghitungan kalender Islam. Acara selalu diselenggarakan setiap tanggal 1 Muharram.

Baca Juga: Dianggap Hambat Tugas DPRD, Gus Ami Minta Menkeu-Mensesneg Revisi Perpres 33   

Acara sakral di Kasepuhan Girijaya merupakan ritual sedekah dan tawasul. Pada setiap acara Seren Taun, warga sekitar akan mengirimkan setiap hasil bumi yang mereka miliki kepada kaseupuhan untuk disedekahkan kepada para pengunjung yang datang.

Hal tersebut dinamakan sebagai grebek dongdang. Dimana warga dan masyarakat pengunjung dari luar Kasepuhan Girijaya akan berebutan mengambil sajian dari para warga yang telah disusun dengan berbagai hasil bumi.

Terlebih dahulu dongdang akan diarak menuju Padepokan Girijaya oleh warga. Dongdang yang diarakpun berjumlah sangat banyak bisa sampai 500 dongdang dengan berbagai jenis bentuk dan isinya.

Baca Juga: Simpang Susun Cileunyi Agar Ditata Supaya Tidak Terkesan Kumuh

Menurut Danu Brata salah seorang Sesepuh Kasepuhan Girijaya, berdasarkan cacatan berupa lembaran kuno yang dimiliki,  Kaseupuhan Girijaya berdiri antara abad 15 atau 16. Di Kasepuhan Girijaya, ada dua tradisi budaya, yaitu Seren Taun, Nampa Taun, Mapag Taun 1 Muharam.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah