Bulan Rajab, Hati Hati Hadist Maudhu

- 16 Januari 2024, 09:00 WIB
Bula Rajab pahala dilipatgandakan, jangan sampai termakan hadist palsu atau maudhu
Bula Rajab pahala dilipatgandakan, jangan sampai termakan hadist palsu atau maudhu /Pexels

PORTAL BANDUNG TIMUR – Dalam surah At Taubah ayat ke 36, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman; Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallahisna 'asyara syahran fi kitabillahi yauma khalaqas-samawati wal-arḍa min-ha arba'atun ḥurum, zalikad-dinul-qayyimu fa la taẓlimụ fihinna anfusakum wa qatilul-musyrikina kaffatang kama yuqatilụnakum kaffah, wa'lamu annallaha ma'al-muttaqin.

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

“Dalam hadist Riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan, ‘Sesungguhnya zaman ini telah berjalan (berputar), sebagaimana perjalanan awalnya ketika Allah menciptakan langit dan bumi, yang mana satu tahun ada 12 bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan yang (letaknya) berurutan, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijah, dan Muharam. Kemudian Rajab yang berada di antara Jumadil (Akhir) dan Syaban’,” ujar Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari kecamatan Cibiru Kota Bandung.

Baca Juga: Bulan Rajab, Muslim Jangan Lupa Amalkan Amalan Ini

Berdasarkan penanggalan Islam atau kalender hijriah, hari ini Selasa 16 Januari 2024 merupakan tanggal 4 Rajab 1445 Hijriah, ada banyak amalan yang dapat dikerjakan untuk mendapatkan pahala yang berlipat-lipatganda. “Banyak ulama berpendapat bahwa tidak ada amalan khusus yang disunahkan untuk dilakukan pada bulan Rajab, namun demikian, pahala akan dilipatgandakan pada bulan haram begitu pula dosa yang didapatkan saat seseorang bermaksiat atau berbuat dholim,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Disaat komunikasi dengan cepat dapat tersampaikan, saat ini banyak informasi tentang ibadah yang tersampaikan. “Tidak terkecuali dengan ungkapan-ungkapan ataupun pernyataan yang Islamiah untuk memotivasi berbuat ibadah dan menguatkan Iman Islam kita, namun sayangnya tidak sedikit informasi yang disampaikan mengutip hadist-hadist palsu atau hadist maudhu, seperti halnya ibadah-ibadah di bulan Haram, terutama bulan Rajab,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Ustad Didi Saefulloh mengutip salah satu hadist palsu yang paling banyak dikutip alim ulama dalam menyampaikan tausyiah. Hadist tersebut diriwayatkan Al Baihaqi dalam Fadha’il Al Auqat dan Syu’ab Al Iman, serta Al Khatib Al Bagdadi dalam Tarikh Baghdad.

Baca Juga: Jumat Malam Ini Akan Masuk ke Bulan Rajab

“Rajab adalah bulan yang bulan agung. Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab maka ia seolah berpusasa setahun. Barangsiapa berpuasa tujuh hari maka di tutup tujuh pintu neraka baginya. Barangsiapa berpuasa delapan hati maka dibukakan delapan pintu surga baginya. Barangsiapa berpuasa sepuluh hari maka segala segala sesuatu yang diminta, Allah akan berikan kepadanya. Barangsiapa yang berpuasa limabelas hari seruan Allah kepadanya, ’Sungguh Allah telah mengampuni dosamu berlalu, maka mulailah untuk mengerjakannya,” ucap Ustad Didi Saefulloh mengutip salah satu hadist maudhu.

Sejak memasuki bulan Rajab yang jatuh pada hari Sabtu 13 Januari 2024, banyak berseliweran hadist-hadist tentang ibadah di bulan Rajab di sejumlah platform media sosial. Selain tentang hadist palsu puasa yang paling banyak disebarkan, juga amalan-amalan lainnya seperti sholat sunat maupun surah-surah serta dzikir dan sholawat.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x