Doa Nabi Ibrahim AS Kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala

- 22 Januari 2024, 04:34 WIB
Adab berdoa dilakukan tidak hanya dalam keadaan susah, tapi dalam kondisi mendapat kesenangan dianjurkan tetap berdoa.
Adab berdoa dilakukan tidak hanya dalam keadaan susah, tapi dalam kondisi mendapat kesenangan dianjurkan tetap berdoa. /pixabay/

PORTAL BANDUNG TIMUR – Qala salamun ‘alaik, sa’astaghfiru laka rabbi, innahu kana bi hafiyya. Artinya, Dia (Ibrahim) berkata, “Semoga keselamatan bagimu. Aku akan memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia Mahabaik kepadaku.

Dalam sejumlah tafsir disebutkan doa Nabi Ibrahim Alaihissalam tersebut disampaikan, ketika Nabi Ibrahim menyadari bahwa ayahnya sudah tidak dapat diperingatkan. Dengan tetap santun, dia berkata, “Selamat berpisah, ayah tercinta. Semoga keselamatan selalu dilimpahkan kepadamu. Ketahuilah bahwa aku akan terus memohonkan ampunan bagimu kepada Tuhanku Yang Maha Pengampun. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku dan mengabulkan doaku.

“Doa Nabi Ibrahim Allaihissalam dalam surah ayat 47, merupakan doa Nabi Ibrahim untuk ayahnya Azar pembuat berhala. Namun demikian ada banyak doa Nabi Ibrahim tersebut disarankan dibacakan untuk keselamatan kedua orang tua serta anak cucu,” kata Ustad Didi Saefulloh seorang pemuka agama di Palasari Kecamatan Cibiru Kota Bandung dalam tausyiahnya.

Baca Juga: Jarak Allah dengan UmatNya Sangatlah Dekat, Bila Kita Selalu Berdoa

Ada banyak ayat-ayat dalam surah Al Quran yang berceritakan tentang Nabi Ibrahim Alaihissalam, nabi dengan julukan Khalilullah atau kekasih Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang disarankan menjadi doa rutin disetiap usai melaksanakan sholat fardhu maupun sholat sunnah.

Seperti halnya rangkaian doa dalam surah Asy Syuara ayat ke 83; “Rabi li hukwaw wa al-hiqni bish-shalihin, yang artinya (Ibrahim berdoa,) “Wahai Tuhanku, berikanlah kepadaku hukum (ilmu dan hikmah) dan pertemukanlah aku dengan orang-orang saleh.”

Kemudian ayat seterusnya; Waj‘al li lisana shidqin fil-akhirin, yang artinya “Jadikanlah aku sebagai buah tutur yang baik di kalangan orang-orang (yang datang) kemudian.”

Waj‘alnimiw waratsati jannatin-na ‘im, yang artinya “Jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan.”

Baca Juga: Hujan Sejak Dinihari di Jumat Pertama Bulan Rajab, Lakukan Ini

wa la tukhzini yauma yub‘atsun, yang artinya “Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan.” Juga dalam ayat ke 89dan 90;  Yauma la yanfa‘u maluw wa la banun. Illa man atallaha biqalbin salim. Yang artinya,  (Yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak. Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.”

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x