Ini yang Harus Dipersiapkan Berpuasa di Bulan Ramadhan

- 9 Maret 2024, 07:06 WIB
Ilustrasi berpuasa. Berpuasa tidak hanya menyiapkan jasmani dan rohani, tapi persiapkan juga ilmunya.
Ilustrasi berpuasa. Berpuasa tidak hanya menyiapkan jasmani dan rohani, tapi persiapkan juga ilmunya. /pixabay/shantorm/

Baca Juga: Bulan Puasa 2024 Kapan, Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan Jatuh Pada 11 Maret 2024

Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin. Berpuasanya kaum Muslim memiliki tiga tingkatan. Yakni . Shaumul umum atau puasanya orang awam, shaumul ‎khusus atau puasanya orang khusus ‎dan shaumul khususil khusus atau puasa khusus buat orang khusus.

Berpuasa seorang Muslim awam adalah mereka yang melaksanakan ibadah puasa hanya menjaga supaya tidak batal dari makan dan minum dan juga tidak berhubungan suami istri. 

Adapun golongan kedua, lanjut ustadz Adha menjelaskan, mereka adalah golongan orang khusus yakni mereka yang setelah menjaga mulutnya, perutnya daripada makanan yang membatalkan puasa dan juga menjaga syahwatnya. Mereka pun menjaga matanya, telinganya dan lisannya beserta anggota tubuh yang lainnya daripada berbuat dosa dan maksiat. 

Sementara itu, derajat yang ketiga yakni mereka adalah orang-orang yang sangat khusus, karena hanya sedikit orang yang mampu mencapai derajat ini. Mereka adalah golongan yang telah melewati golongan yang pertama dan kedua. 

Baca Juga: Hari Pertama Puasa Ramadan, Citarum Meluap Sejumlah Wilayah di Kabupaten Bandung di Sergap Banjir

“Mereka ini yang telah menjaga hatinya, hatinya betul-betul tidak memikirkan di bulan Ramadhan ini kecuali hanya Allah Swubhanahu Wa Ta’ala. Hatinya di jaga betul-betul, apa yang terlintas di dalam hatinya hanya memikirkan bagaimana menambah kecintaannya kepada Allah dan Rasulnya. Dan menjauhkan hatinya dari pemikiran-pemikiran tentang duniawi,” kata Ustad Didi Saefulloh.

Karenanya sebelum memasuki bulan Ramadhan dan menjalankan puasa, kita diwajibkan untuk mengetahui ilmunya. “Wajib bagi kita untuk mengaji dan mempelajari syarat sah puasa, syarat wajib puasa, rukun puasa, perkara yang membatalkan puasa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan puasa, jangan sampai kita tergolong sebagai orang-orang sebagaimana yang disebutkan Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam,

 ‘Betapa banyak orang yang menghidupkan malam dengan ibadah tapi ia tidak mendapatkan apa-apa dari ibadahnya kecuali begadang (tidak tidur di malam hari), dan betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga’,” kata Ustad Didi Saefulloh menutup tausyiahnya dengan mengutip hadist riwayat Ibnu Majah, an Nasa’i, dan Ibnu Hibban.***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x