PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak tidak ada kaitannya dengan vaksinasi maupun infeksi Covid-19. Hingga kini masih terus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak.
Hal tersebut disampaikan dr. M Syahril, Juru Bicara Kementerian Kesehatan terkait dengan tersiarnya informasi akan hubungan vaksinasi maupun infeksi Covid-19 dengan penyakit gagal ginjal akut pada anak di masyarakat. ''Sampai saat ini kejadian gagal ginjal akut tidak ada kaitannya dengan vaksin Covid 19 maupun infeksi Covid-19,'' tegas dr. M Syahril dalam keterangan persnya.
Disampaikan, dr. Syahril, hingga kini masih terus dilakukan pemeriksaan laboratorium dan penyebab pasti gagal ginjal akut pada anak. Meski begitu upaya penelusuran kasus gagal ginjal akut terus dilakukan Kemenkes dengan menggandeng para ahli epidemiologi, Badan POM, IDAI, dan Puslabfor.
Baca Juga: Hujan Deras Mengguyur TPA Sarimukti, Aktivitas Pembuangan Sampah Kota Bandung Terhambat
Penyelidikan epidemologi menurut dr. Syahril, dilakukan dengan melakukan pengawasan dan pemeriksaan untuk mengetahui infeksi-infeksi yang menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak. Pemeriksaan mencakup swab tenggorokan, swab anus, pemeriksaan darah dan kemungkinan intoksifikasi.
''Saat ini Kemenkes bersama tim tengah melakukan penyelidikan epidemologi kepada masyarakat, tim akan menanyakan berbagai jenis obat-obatan yang dikonsumsi maupun penyakit yang pernah di derita 10 hari sebelum masuk RS/sakit. Harapannya hasilnya bisa segera kami dapatkan sebagai informasi untuk penanganan selanjutnya,'' ujar dr. Syahril.
Sembari menunggu hasil investigasi lanjutan, dr. Syahril menyebutkan telah meminta fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap merebaknya gagal ginjal pada anak dengan aktif melaporkan setiap kasus yang mengarah pada gagal ginjal akut pada anak. (heriyanto)***