Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Kenalkan Permainan dan Olahraga Tradisional Ke Milenial

28 Oktober 2020, 23:56 WIB
KETUA Umum Komite Permainan Rakyat dan Olah raga Tradisional Indonesia (KPOTI) Zaini Alif (dua kiri) menunjukan sistem penjurian Kompetisi Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional kepada Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, bertempat di El Royal Hotel Bandung, Jalan Merdeka 8 Bandung*** /Heriyanto Retno/

PORTAL BANDUNG TIMUR.-

Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat  Republik Indonesia Syaiful Huda permainan dan olahraga tradisional dikembangkan di kalangan anak muda milenial. Komite Permainan Rakyat dan Olah raga Tradisional Indonesia  (KPOTI)  di dorong untuk mendaftarkan permainan dan olahraga tradisional sebagai kekayaan intelektual milik komunal.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda saat meninjau langsung penjurian Kompetisi Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional di El Royal Hotel Bandung, Jalan Merdeka 8 Bandung.

“Tantangan para pelaku budaya saat ini dan ke depan adalah bagaimana mengembangkan dan mengenalkan seni budaya tradisional yang menjadi warisan kepada para kaum milenial,” ujar Syaiful Huda kepada dengan Ketua Umum Komite Permainan Rakyat dan Olah raga Tradisional Indonesia  (KPOTI)  Zaini Alif, didampingi budayawan Bambang Q Anees serta Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jumadi.

Baca Juga: Paradigma Tata Ruang Berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS)

Dikatakan Syaiful, beberapa negara yang memiliki permainan dan olahraga tradisional telah mempertandingkan olahraga tradisionalnya ke level regional dan internasional.

"Permainan dan olahraga tradisional yang menjadi milik dan warisan kita harus bisa dikembangkan terus menerus dan yang terpenting bagaimana generasi muda kita mencintai dan menyukainya jangan sampai permainan dan olahraga tradisional kita tinggal kenangan,"  ujar Syaiful.

Hal yang cukup menggembirakan menurut Syaiful adalah Kompetisi Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional yang merupakan rangkaian dari Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020 dengan tujuh katagori diikuti 5.889 orang peserta.

Baca Juga: Dampak Bunuh Diri Kepada Masyarakat

“Ini suatu hal yang cukup menggembirakan, ternyata apresiasi dan animo masyarakat untuk ambil bagian dan turut dalam kegiatan Kompetisi Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional cukup tinggi, karenanya kami dari Komisi X DPR RI akan terus mendukung dan support terhadap kegiatan yang diselenggarakan KPOTI, serta  mendorong KPOTI untuk mendaftarkan permainan dan olahraga tradisional sebagai kekayaan intelektual milik komunal,” tambah Syaiful.

Sementara Ketua Umum KPOTI, Zaini Alif, menambahkan bahwa permainan dan olahraga tradisional dibeberapa daerah  Nusantara masih terjaga.

“Setelah terbentuk KPOTI ternyata tidak kurang dari tujuh ribuan permainan dan olah raga tradisional yang masih ada dan dimainkan di seluruh tanah air dan bahkan tidak kurang dari 300 festival yang digelar setiap tahunnya oleh masyarakat maupun komunitas,” terang Zaini.

Baca Juga: Ratusan Paket Makanan Untuk Korban Angin Kencang

Diterangkan Zaini, dari tujuh mata lomba kompetisi, untuk katagori Satu Menit Bermain Permainan Tradisional paling banyak diikuti dengan jumlah video kiriman mencapai 380 video.

“Hal yang cukup menggembirakan kami dalam hal ini bukan hanya dari sisi kuantitas jumlah peserta, tapi juga kualitas dokumentasi yang tentunya akan menjadi dokumentasi Kemendikbud yang dalam hal ini Dirjen Kebudayaan,” ujar Zaini.

Selain katagori Satu Menit Bermain Permainan Tradisional, untuk katagori Lamar-Run Egrang Kreasi Gerak juga banyak diikuti peserta hampir rata dari semua provinsi di tanah air yang jumlahnya mencapai 102.  

Baca Juga: Pemusatan Latihan Timnas PSSI U-19 Rampung di Kroasia

Untuk katagori Bolak Balik Balok (BBB) dan Congklak Virtual diikuti 24 peserta, Lama-Run Egrang Halang Rintang  diikuti 14 peserta, Lomba Bakiak Kreasi (LOBAK) sebanyak 15 peserta Lomba Papancakan Tertinggi (Lompati) sebanyak 23 peserta. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler