Tidak Benar, Indonesia Hanya Membeli Satu Jenis Vaksin  

- 1 Januari 2021, 07:00 WIB
TANGKAPAN layar Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI salah seorang pembicara pada dialog produktif Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin COVID-19 di Jakarta, 30 Desember 2020.
TANGKAPAN layar Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI salah seorang pembicara pada dialog produktif Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin COVID-19 di Jakarta, 30 Desember 2020. /DOK. KPCPEN  /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Rencana program vaksinasi oleh Pemerintah tengah menunggu evaluasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) guna mendapat izin penggunaan. Selama masa menunggu, masyarakat harus terus terinformasi dengan benar terkait vaksin, mengingat banyak informasi yang kurang seusai ataupun hoaks mengenai vaksin COVID-19.

Untuk meluruskan informasi terkait vaksin COVID-19, masyarakat perlu mendapatkan langsung dari ahlinya dan sumber-sumber terpercaya. Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN),Dialog Produktif bertema ’Menjawab Isu Keamanan dan Keefektifan Vaksin COVID-19’.

Dalam dialog, Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD-KAI, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, menegaskan vaksi COVID-19 merupakan virus yang sudah dilemahkan. “Vaksin COVID-19 ini vaksin mati, virus yang sudah dilemahkan untuk membuat vaksin COVID-19 ini. WHO menetapkan bahwa vaksin baru boleh digunakan apabila efektivitasnya di atas 50 persen,”Samsuridjal Djauzi.

Baca Juga: Langit Kota Bandung Tetap Benderang

Disampaikan Samsuridjal Djauzi, mutasi virus COVID-19 yang kabarnya lebih ganas dari versi sebelumnya, meyakinkan bahwa vaksin COVID-19 masih efektif untuk melawan mutasi tersebut. “Setiap virus bermutasi itu hal yang alamiah, sementara ini pakar berpendapat bahwa tes PCR kita tidak terganggu dan vaksin yang digunakan tetap efektif terhadap mutasi yang baru tersebut, tapi pemantauan tetap dilakukan WHO,” jelas Samsuridjal Djauzi.

Terkait kabar Pemerintah Indonesia hanya membeli satu jenis vaksin, Samsuridjal Djauzi menampik opini masyarakat yang mengatakan bahwa Indonesia hanya membeli dari satu produsen vaksin saja. Sementara negara produsen vaksin tersebut membeli dari negara produsen lainnya.

“Indonesia tidak hanya membeli dari satu jenis vaksin saja. Kita tidak membeli dari Tiongkok saja tapi juga dari negara lain secara bilateral maupun multilateral, karena setiap vaksin itu ada keunggulannya masing-masing,” jelas Samsuridjal Djauzi.

Baca Juga: Polresta Bandung Larang Warga Pesta Kembang Api dan Berkerumun

Lebih lanjut dijelaskan Samsuridjal Djauzi, bagaimana vaksin yang satu dengan yang lain mampu menutupi kekurangan masing-masing, “Vaksin yang kita sediakan dari Sinovac itu tidak bisa digunakan untuk usia lanjut, tetapi yang dari Amerika atau Inggris bisa digunakan untuk usia lanjut”, jelas Samsuridjal Djauzi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: pom.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah