Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Sudah dalam sepekan objek wisata pantai terkemuka di Kuta dan Legian Bali diterjang gelombang sampah plastik hingga puluhan ton per harinya.
Keberadaan sampah di pantai Kuta dan Legian terjadi setiap tahun saat musim penghujan, akibat pengelolaan limbah yang buruk, dan krisis polusi laut global.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, I Wayan Puja menegaskan bahwa pihaknya sudah berupaya keras mengatasi sampah di objek pantai Bali.
Baca Juga: Kasus Mutasi Virus Varian Baru Ditemukan di New York, Amerika Serikat
“Kami telah bekerja sangat keras membersihkan pantai, namun sampah terus berdatangan, setiap hari kami mengerahkan personel, truk, dan alat muat kami,” ujar I Wayan Puja.
Dikatakan I Wayan Puja, lebih dari 30 ton sampah telah diangkut pada Jumat lalu dari pantai-pantai di Kuta, Legian, serta Seminyak. Jumlahnya semakin meningkat dua kali lipat menjadi 60 ton pada hari Sabtu.
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan strategi nasional untuk memerangi krisis sampah plastik yang mempengaruhi lingkungan dan ekonomi laut negara.
Baca Juga: Nilai Tukar Petani (NTP) Jabar Desember 2020 turun 100,19
Pantai-pantai di barat daya Bali cenderung menampung sampah saat musim penghujan tiba dan angin bertiup dari barat ke timur.
