Selama Natal dan Tahun Baru, Terjadi Penurunan Makanan Minuman Kadaluarsa

- 12 Januari 2021, 08:30 WIB
PETUGAS Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Mataram saat melakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan.   
PETUGAS Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Mataram saat melakukan Intensifikasi Pengawasan Pangan.   /Dokumen BPOM Mataram/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Mataram tidak ditemukan pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE), kedaluwarsa dan rusak.

Pelaku usaha dihimbau mengutamakan keamanan dan mutu produk yang dijual dengan cara melakukan pengecekan tanggal kedaluwarsa dan mutu produk secara rutin dan berkala.

Rangkaian Intensifikasi Pengawasan Pangan (IPP) menjelang  Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 Tahap V yang merupakan tahap terakhiir, digelar Balai Besar POM Mataram . Pelaksanaan sejak tanggal 4 hingga 8 Januari 2021 baru lalu.

Baca Juga: Dubes Indonesai Untuk Korea Utara Kenalkan Parwisata Indonesia

Seperti pada tahap-tahap sebelumnya, pada pengawasan kali ini juga melibatkan lintas sektor terkait. Kegiatan melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, juga Dinas Perdagangan Provinsi/Kab/Kota

Pada IPP dilakukan pemeriksaan terhadap 14 sarana distribusi pangan di Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara. “Dari keseluruhan sarana yang diperiksa tidak ditemukan pangan olahan Tanpa Izin Edar (TIE), kedaluwarsa dan rusak,” tegas Kepala BBPOM di Mataram, Drs. Zulkifili, Apt., sebagaimana dikutip dari laman pom.go.id.,

Secara umum, menurut Zulkifli, hasil Inwas Pangan Nataru tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya dengan semakin menurunnya jumlah sarana yang menjual produk TMS. Pada tahun ini menjadi 2.8 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 4.7 persen dari jumlah sarana distribusi yang diperiksa.

Baca Juga: Jadi, Vaksin Sinovac Digunakan Besok

Sedangkan untuk jumlah item produk temuan tahun ini 6 item. Tahun sebelumnya sebanyak 22 item.

Namun demikian menurut Zulkifli, petugas tetap menghimbau kepada pelaku usaha agar mengutamakan keamanan dan mutu produk yang mereka dijual secara rutin dan berkala melakukan pengecekan tanggal kedaluwarsa dan mutu produk. “Sehingga ketersedian produk makanan tetap diimbangi dengan menjaga kemanan dan mutu di sepanjang rantai distribusi,” ujar Zulkifli.

Penurunan jumlah temuan produk TMS dan sarana yang menjual menurut Zulkifli,  merupakan salah satu indikasi meningkatnya kesadaran pelaku usaha dalam menjamin produk yang dijual. Juga kepedulian masyarakat untuk semakin cerdas memilih produk yang akan dikonsumsinya.

Baca Juga: Dadang Supriatna Siap Rangkul Atep untuk Majukan Persikab

“BBPOM Mataram berkomitmen untuk terus melindungi masyarakat NTB dari peredaran pangan olahan terkemas yang tidak memenuhi ketentuan. Serta menghimbau masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dengan selalu Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin edar dan Kadaluarsa) sebelum membeli/mengkonsumsi produk pangan olahan dalam kemasan,” pungkas Zulkifli. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah