Diberlakukan PPKM Kasus di Sejumlah Daerah Malah Meningkat

- 23 Januari 2021, 04:30 WIB
JURU bicara Satgas Covid 19, Prof Wiku Adisasmito memberikan keterangan pers di Jakarta.
JURU bicara Satgas Covid 19, Prof Wiku Adisasmito memberikan keterangan pers di Jakarta. /foto Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Perpanjangan waktu Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali hasil monitoring evaluasi pelaksanaan periode 11 - 18 Januari 2021. Perpanjangan dirasakan perlu karena dampak dari kebijakan PPKM periode 11 - 18 Januari 2021, belum sepenuhnya memberi hasil maksimal.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, hasil monitoring evaluasi inilah yang menjadi dasar perpanjangan PPKM yang akan dimulai pada 26 Januari hingga 8 Februari 2021. 

Satgas Penanganan Covid-19 telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali periode 11 - 18 Januari 2021, meliputi 73 kabupaten/kota, terdiri dari 46 wajib PPKM dan 23 kabupaten/kota inisiatif daerah.

Baca Juga: Program Vaksinasi, Peran Pemerintah Daerah Menentukan

Kebijakan PPKM sebagai bentuk intervensi pemerintah terhadap kasus Covid-19, membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan hasilnya. Sementara, dampak yang dihasilkan akibat adanya pemicu atas penularan kasus membutuhkan waktu yang lebih singkat.

"Sehingga, perlu adanya pelaksaanaan kebijakan ini secara sungguh-sungguh, untuk menghasilkan perubahan yang signifikan terhadap penanganan kasus Covid-19, berdasarkan seluruh indikator yang ada," ungkapnya memberi keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung BNPB, yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. 

Baca Juga: Pasti, PSBB Proposional di Kota Bandung Diperpanjang

Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2021 tentang PPKM. Ada 4 indikator diantaranya indikator kasus Covid-19, indikator kematian, indikator kesembuhan dan indikator keterisian tempat tidur atau bed of ratio (BOR)  Rincian evaluasinya, pada indikator kasus aktif, sebanyak 46 kabupaten/kota mengalami peningkatan, 24 kabupaten/kota menurun, 3 kabupaten/kota tidak mengalami perubahan. 

Pada indikator kematian, sebanyak 44 kabupaten/kota mengalami peningkatan, dan 28 kabupaten/kota mengalami penurunan. Pada indikator kesembuhan, sebanyak 37 kabupaten/kota mengalami penurunan dan 36 kabupaten/kota mengalami peningkatan. Dan pada indikator keterisian tempat tidur atau BOR, sebanyak 6 dari 7 provinsi atau persentasenya 66,32, kabupaten/kota masih berada diatas paramater nasional. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno

Sumber: Satgas Covid-19


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x