Airlangga Hartarto Akui PPKM Berhasil Tekan Penyebaran Covid-19

- 28 Maret 2021, 06:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers. /Tangkapan layar YouTube Sekretariat Kabinet./

PORTAL BANDUNG TIMUR - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merasa optimisme seluruh indikator pengendalian Covid-19 sudah menunjukkan perkembangan positif dalam sebulan terakhir.  Sejak dijalankannya Program Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan Program Vaksinasi untuk tenaga kesehatan, lansia, dan pelayanan publik membawa hasil.

Secara rinci, menurut Menko Airlangga Hartarto, dari data per 25 Maret 2021 jumlah akumulatif kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.482.559 orang. Untuk positivity rate harian nasional 11,49 persen, kasus aktif nasional 8,45 persen (kasus aktif dunia dunia 17,06 persen), case fatality rate (CFR) nasional 2,70 persen (CFR dunia 2,20 persen), serta recovery rate (RR) nasional 88,85 persen (RR dunia 80,74persen).

“Penurunan kurva kasus aktif nasional, baik secara jumlah maupun persentasenya, dan peningkatan tingkat kesembuhan, merupakan pengaruh positif dari pelaksanaan PPKM Mikro dalam 10 pekan,” ujar Airlangga Hartarto, dalam keterangan persnya yang diungah dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet.

Baca Juga: Muhadjir Effendy, KIP Kuliah Merdeka Memberi Kesempatan Warga Tidak Mampu Bersekolah

Menurut Airlangga Hartarto, pada perpanjangan PPKM Mikro periode 23 Maret s.d. 5 April 2021 telah ditambah provinsi yang harus menerapkannya, yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

“Ke depannya (PPKM Mikro) tentu akan terus kita tingkatkan dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo bahwa kriterianya akan diperketat lagi. Selain itu, PPKM Mikro akan terus ditambahkan kewilayahannya, maka setelah 5 April akan ditambahkan lima provinsi lagi berdasarkan data-data yang ada,” ujar Airlangga Hartarto.

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa Program Vaksinasi akan menembus 10 juta orang penerima vaksin, sehingga kecepatan harian dari tenaga vaksinasi di Indonesia sudah mendekati 500 ribu penyuntikan per hari. Diharapkan pada akhir Maret sampai April, yang nanti akan tersedia vaksin sekitar 15 juta dosis per bulannya, kecepatan penyuntikannya akan bisa disesuaikan.

Baca Juga: Cecep Suhendar, Sudah 10 Tahun Belum Ada Tanda-tanda Danau Rancaekek Akan Dibangun

Melalui proyeksi dari hasil regresi data 3 minggu terakhir, menurut Budi Gunadi Sadikin, diprediksi sampai akhir Juni 2021 akan tercapai sebanyak 77.193.705 suntikan. Sementara, total suplai vaksin sampai Juni 2021 diproyeksi sebesar 92.734.971 dosis. Untuk Vaksin Gotong Royong (Sinopharm) diharapkan akan dapat dimulai digunakan untuk Program Vaksinasi pada April 2021, dan akan segera diundangkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Petunjuk Teknis Vaksinasi.

“Arahan Presiden, ini harus kita cari titik keseimbangannya, supaya kita tidak kehilangan momentum dari hasil yang sudah bagus atau penurunan (kasus aktif) karena Program PPKM Mikro dan Vaksinasi. Jadi diharapkan (kasus aktif) kita terus turun dan tidak mengalami lonjakan kembali seperti yang terjadi di Eropa,” ujarnya Budi Gunadi Sadikin.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x