Kembali, PPKM Mikro Diperpanjang Kegiatan Belajar Tatap Muka dan Pengelaran Seni Diperbolehan

- 21 Maret 2021, 15:02 WIB
Sejak  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro (PPKM) di Kota Bandung sejumlah akses jalan pada malam hari ditutup dilarang melakukan berbagai aktivitas.       
Sejak  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro (PPKM) di Kota Bandung sejumlah akses jalan pada malam hari ditutup dilarang melakukan berbagai aktivitas.      /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/Portal Bandung Timur/hp. siswanti

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sejak terapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro (PPKM Mikro) 9 Maret 2021  di 7 provinsi menunjukkan tren perbaikan yang signifikan. Dalam upyaya meningkatkan pengendalian kasus Covid-19 dan meningkatkan efektifitas pengendalian Covid-19 di tingkat nasional terjadi perbaikan maka dilakukan perpanjangan penerapan PPKM Mikro selama 2 (dua) minggu kedepan mulai tanggal 23 Maret 2021  hingga 5 April 2021.

“Perkembangan indikator Covid-19 di tingkat nasional berupa persentase kasus aktif, persentase kesembuhan, dan persentase kematian, dalam satu bulan terakhii sejak 15 Februari hingga 18 Maret menunjukkan perkembangan yang membaik. Melihat perkembangan kasus aktif di 10 provinsi PPKM Mikro, menunjukkan bahwa pelaksanaan PPKM Mikro telah berhasil mengerem laju penambahan kasus aktif,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Konferensi Pers Perpanjangan PPKM Mikro, di Jakarta.

Semua provinsi yang melaksanakan PPKM Mikro, menurur Airlangga Hartarto, telah berhasil menurunkan persentase kasus aktif dibandingkan sebelum masa PPKM. Sementara itu, dari 10 provinsi yang berhasil menurunkan jumlah kasus aktif berikut persentase kasus aktif antara lain DKI Jakarta, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.

Baca Juga: Mulai Hari Ini,  Tarif GeNose di Semua Stasiun Kereta Api Jadi Rp30.000

“Perkembangan tingkat kesembuhan di 10 provinsi PPKM Mikro juga menunjukkan bahwa seluruh provinsi telah berhasil meningkatkan persentase angka kesembuhan. Bila dibandingkan masa sebelum PPKM Mikro,” kata Airlangga Hartarto.

Persentase kesembuhan tertinggi menurut Airlangga Hartarto, diraih oleh Provinsi Banten dengan kenaikan 24,68 persen, diikuti  Kalimantan Timur dengan kenaikan sebesar 1,79 persen. Selain itu,  ketersediaan Tempat Tidur (TT) Isolasi dan ICU atau Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit (RS) rujukan di 10 provinsi PPKM Mikro per 17 Maret 2021, menunjukkan penurunan angka keterpakaian TT Isolasi di RS rujukan saat dilaksanakan PPKM Mikro. 

Seluruh provinsi yang menerapkan PPKM Mikro menurut Airlangga Hartarto memiliki BOR diatas 70 persen. Pada sebagian provinsi yang menerapkan PPKM Mikro seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Bali, dan Sumatera Utara memiliki angka BOR 50,01 persen hingga 69,9 persen.

Baca Juga: Fatwa MUI, Haram Menggunakan Masker Saat Ihram Haji

“Sementara terdapat 6 provinsi yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur yang memiliki BOR diatas 50persen. Salah satu kunci pelaksanaan PPKM Mikro terletak pada kepatuhan menerapkan protokol kesehatan, seiring dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan di Posko Daerah PPKM Mikro,” ujar Airlangga Hartarto.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah