UPDATE, Kasus Omicron Kini Sudah 136 Orang dari Pelaku Perjalanan ke Luar Negeri

- 1 Januari 2022, 21:55 WIB
Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah setiap hari kini sudah 136 kasus dan mayoritas pelaku perjalanan luar negeri.
Kasus varian Omicron di Indonesia terus bertambah setiap hari kini sudah 136 kasus dan mayoritas pelaku perjalanan luar negeri. /pixabay/geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Keseharan Republik Indonesia kembali merilis perkembangan kasus varian baru Omicron di tanah air. Pada Sabtu 1 Januari 2022 kembali terjadi penambahan kasus sebanyak 68 orang hingga jumlah total kasus Omicron di tanah air menjadi 136 orang.

 “Semua kasus merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri atau imported case. Asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” terang Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi, dalam keterangan persnya, Sabtu 1 Januari 2022.

Disampaikan Siti Nadia Tarmidzi, berdasarkan Whole Genome Sequencing yang dilakukan Badan Penelitian Pengembangan Kesehatan (Litbankes) kembali ditemukan 68 kasus baru berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri dan 11 kasus diantaranya merupakan WNA. “Dengan adanya penambahan 68 kasus,  pada hari ini total kasus 136 dan mayoritas dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri,” ujar Siti Nadia Tarmidzi yang juga menjabat sebagai Direkur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular di Kemenkes.

Baca Juga: Ada Kenaikan 26 Persen Kendaraan Pada Malam Pergantian Tahun di Wilayah Kabupaten Bandung

Menurut Siti Nadia Tarmidzi, dari 68 kasus terkonfirmasi Omicron  yang diketemukan sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala dan 29 orang sakit dengan gejala ringan Selain itu ada 1 orang sakit dengan gejala sedang, dan 9 orang lainnya tanpa keterangan.

Berdasarkan data WHO menurut Siti Nadia Tarmidzi, dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan. Di dapat hasil bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron.

Akan tetapi diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta. “Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah," ujar Siti Nadia Tarmidzi.

Baca Juga: Pukul 00.00 WIB Kerumunan di Pusat Kota Bandung Sulit Dibubarkan

Walaupun begitu, menurut Siti Nadia Tarmidzi, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. "Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan," tambah Siti Nadia Tarmidzi.

Karenanya Siti Nadia Tarmidzi menghimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah