Ada Kenaikan 26 Persen Kendaraan Pada Malam Pergantian Tahun di Wilayah Kabupaten Bandung

- 1 Januari 2022, 11:00 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat memantau malam pergantian tahun di kawasan Pacira Kabupaten Bandung, Jumat 31 Desember 2021 malam.    
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat memantau malam pergantian tahun di kawasan Pacira Kabupaten Bandung, Jumat 31 Desember 2021 malam.    /Humas Pemkab Bandung/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Jelang malam pergantian tahun, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung, memantau titik-titik potensi kerumunan orang di kawasan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira). Hingga pukul 21.00 WIB, mobilitas kendaraan di kawasan tersebut menunjukkan kenaikan sekitar 26%.

"Alhamdulillah, sampai saat ini situasi secara umum kondusif. Tadi kita menerima laporan, bahwa sampai saat ini tidak ada kenaikan yang berarti. Hanya sekitar 26%, itu pun didominasi kendaraan roda dua. Untuk jenis bis masih sedikit sekali, mudah-mudahan bisa dipertahankan sampai besok pagi," terang Kapolresta Bandung Hendra Kurniawan di kawasan Pacira, Jumat 31 Desember 2021 malam.

Mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 Pada Saat Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru Tahun 2022, bahwa pusat keramaian harus ditutup mulai 31 Desember 2021 sampai 1 Januari 2022.

Baca Juga: Tutup Akhir Tahun Polsek Ciparay Ungkap Sejumlah Kasus

Adapun di Kabupaten Bandung, pihaknya menutup delapan titik keramaian, di antaranya kawasan Gedong Budaya Soreang, Alun-alun Soreang, Ciwidey, Banjaran, Ciparay, Cicalengka dan Alun-alun Majalaya, serta Taman Kota Baleendah.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna, mengimbau masyarakat, agar tidak bepergian di malam pergantian tahun.  "Lebih baik diam di rumah bersama keluarga, berdoa nanti malam. Kita bermuhasabah, evaluasi diri, berpikir, membuat program dan rencana ke depan," ucap Dadang Supriatna.

Jajaran forkopimda, lanjutnya, akan terus memantau perkembangan situasi mobilitas masyarakat saat pergantian tahun. Ia pun berharap, tidak terjadi lonjakan, atau timbul kerumunan orang.

"Kita harus menjaga prokes (protokol kesehatan) agar tidak muncul klaster baru, karena pandemi belum selesai. Daripada merayakan tahun baru dengan berhura-hura, lebih baik sama-sama berdoa. Semoga di tahun 2022, pandemi berakhir dan kita semua diberikan keberkahan oleh Allah Subhanahu Wa Taala. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin," harap Dadang Supriatna. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah