Omicron Sudah Serang 506 Orang dan 1.384 Orang Probable Omicron

- 12 Januari 2022, 19:00 WIB
Ilustrasi varian Omicron. Kasus terkonfirmasi  varian Omicron terus bertambah kini sudah 506  kasus mayoritas dari kepulangan luar negeri.
Ilustrasi varian Omicron. Kasus terkonfirmasi varian Omicron terus bertambah kini sudah 506 kasus mayoritas dari kepulangan luar negeri. /pixabay/geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Kesehatan kembali merilis penambahan konfirmasi Omicron di Indonesia. Hingga kini tercatat kembali terjadi penambahan 92 kasus konfirmasi, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 506 kasus.

Selain penambahan kasus terkonfirmasi, menurut Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. Hingga kini terdeteksi sebanyak 1.384 probable Omicron yang didapatkan dari SGTF (S-gene Target Failure)

“Kalau kita perhatikan, juga terlihat peningkatan yang signifikan dari angka kasus harian dimana dari se jumlah 454 menjadi 802, naik hampir dua kali lipat. Penambahan kasus masih didominasi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), dimana dari 506 kasus konfirmasi Omicron, 84 kasus merupakan transmisi lokal,” terang Siti Nadia Tarmidzi.

Baca Juga: Badan POM Umumkan Penggunaan 5 Jenis Vaksin untuk Booster

Diungkapkan Siti Nadia Tarmidzi, masyarakat harus bersiap menghadapi gelombang Omicron, mengingat karakteristik Omicron yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat.

“Jika dilihat dari perkembangannya, konfirmasi omicron cenderung mengalami peningkatan, dari pemeriksaan SGTF, kasus probable omicron pada PPLN cenderung meningkat, hasil WGS juga menunjukkan proporsi varian Omicron yang mulai mendominasi” ungkap Siti Nadia Tarmidzi.

Namun, menurut Siti Nadia Tarmidzi,  dilihat dari tingkat keparahan, mayoritas kasus Omicron tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Sehingga tidak membutuhkan perawatan yang serius di rumah sakit. Untuk itu, Kemenkes akan menggencarkan telemedicine yang didedikasikan bagi pasien yang melakukan isolasi di rumah.

Baca Juga: Armand Maulana Bocorkan Kisah Hidupnya Melalui Single Baru Berjudul 'Sampai Akhir Zaman'  

“Kami bekerjasama dengan 17 platform telemedicine untuk memberikan jasa konsultasi dokter dan jasa pengiriman obat secara gratis bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi di rumah, agar penanganan pasien dapat dilakukan seluas dan seefektif mungkin” ujar Siti Nadia Tarmidzi.

Selain itu dari sisi teurapetik, menurut Siti Nadia Tarmidzi, Kemenkes juga akan menyertakan penggunaan obat Monulpiravir dan Plaxlovid untuk terapi pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Dari sisi Tracing akan dilakukan penemuan kasus aktif dengan meningkatkan tracing menjadi lebih dari 30 per kasus positif.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah