Arteria Dahlan Diprotes di Berbagai Daerah Jawa Barat

- 22 Januari 2022, 21:13 WIB
Aksi massa menuntut agar Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan di pecat berlangsung di depat Kantor Buati Subang berakhir ricuh.
Aksi massa menuntut agar Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan di pecat berlangsung di depat Kantor Buati Subang berakhir ricuh. /Foto : instagram @baladsunda/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Gelombang aksi demo terhadap Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan sepertinya belum akan berhenti dari masyarakat Sunda di berbagai daerah di Jawa Barat.  Setelah rangkaian aksi demo pasca pernyataannya pada Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Kejaksaan Agung Senin 17 Januari 2022, sampai hari ini, Sabtu 22 Januari 2022 sejumlah komunitas masyarakat Sunda ataupun Jawa Barat melayangkan sejumlah tuntutan dan bahkan berencana untuk melaporkan Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dengan laporan menyebarkan berita tidak benar dan juga perbuatan tidak menyenangkan.

Seperti yang dilakuan sekelompok orang yang tergabung dalam Barisan Putra Sunda (Barada) menggelar aksi damai di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung. Aksi tersebut dilakukan terkait polemik usulan Arteria Dahlan untuk mengganti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda dalam Rapat.

Dalam aksinya, massa menuntut DPP PDI Perjuangan, melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW) Arteria Dahlan dari keanggotaannya di Komisi III DPR RI.“Meminta ketua umum partai yang menaunginya yang telah lama memahami kebudayaan urang Sunda segera memecat saudara Arteria Dahlan dengan melakukan pergantian antarwaktu (recalling) sebagai anggota DPR,” kata juru bicara aksi Eka Sobarna, di depan Gedung Sate Jalan Diponegoro Kota Bandung, Jumat, 21 Januari 2022.

Baca Juga: Usai Jeda, Persib Bandung Kembali Jalani Latihan Bersama Persiapan Lawan Persikabo

Ia mengatakan, pihaknya juga menuntut Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) sebagai alat kelengkapan DPR untuk menjaga serta menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat. “Untuk memproses secara aturan dan menyatakan dari perilaku dan kinerjanya, tidak memenuhi syarat lagi menjadi anggota DPR periode 2019-2024,” imbuhnya.

Sementara di Kabupaten Subang, aksi diwarnai dengan kericuhan yang mengakibatkan pecahnya kaca Kantor Bupati Subang. Massa dari berbagai elemen masyarakat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Subang sejak pagi terbagi dua kelompok di Gedung DPRD Kabupaten Subang dan di Kantor Bupati Subang.

Massa menuntut MKD DPR RI maupun  Partai PDI Perjuangan untuk mengambil tindakan tegas terhadap Arteria Dahlan dan bahkan berupa pemecatan anggota Komisi I itu dari DPR RI. “Sebab, pernyataan Arteria Dahlan termasuk perbuataan tidak menyenangkan dan mengandung ujaran kebencian, terutama terhadap suku Sunda, karena itu, masyarakat Subang melayangkan surat ke Bupati, DPRD, Kejari, dan Polres Subang, berisi aspirasi agar Arteria Dahlan diproses jika ada unsur pidana dalam perbuatannya,” ujar Yosep Suyono Ketua Sundawani Kabupaten Subang.

Baca Juga: Menghapus Jejakmu, Kisah Wanita yang Terobsesi akan Warna Merah

Sementara di Kabupaten Purwakarta aksi dilakukan ratusan massa yang tergabung dalam Badega Ngora dan Aliansi Kiansantang di Kabupaten Purwakarta. Aksi dilakukan massa di depan Gedung DPRD Kabupaten Purwakarta menuntut Arteria Dahlan dipecat dari kursi DPR RI.

“Arteria Dahlan tidak layak menjadi wakil rakyat di DPR RI. Karenanya kami menuntut agar dia dipecat dari DPR RI, pernyataannya yang sangat menyinggung perasaan kesukuan tidak mencerminkan sebagai wakil rakyat dan bahkan tidak sesuai dengan marwah PDI Perjuangan yang selama ini selalu digaungkan oleh Ibu Megawati,” ujar Jon Kamal, salah seorang koordinator aksi.

Di Kabupaten Cianjur aksi terhadap Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan berlangsung didepan Kantor DPRD Cianjur. Ratusan massa dengan membawa spanduk dan poster meminta agar PDI Perjuangan untuk mengganti Arteria Dahlan di DPR RI.

Aksi serupa juga dilakukan orah ratusan massa di Kabupaten Karawang yang tergabung dalam Aliansi Sunda Karawang. Aksi yang dilakukan di depan Gedung DPRD Kabupaten Karawang  menuntut Arteria Dahlan dipecat sebagai anggota DPR RI.  Di depan kantor DPRD mereka melakukan orasi mengecam pernyataan Arteria Dahlan tentang penggunaan bahasa Sunda.  

Ketua DPRD Karawang, Pendi Anwar bersama unsur pimpinan DPRD lainnya keluar dan mendatangi massa dan menyatakan dukungan atas aspirasi yang disampaikan oleh massa yang menuntut Arteria Dahlan dipecat dari parlemen.

Baca Juga: Setelah Dua Pekan, Akhirnya Pelaku Vandalisme Tembok di Babakan Siliwangi Diamankan

Terkait dengan gelombang aksi yang begitu deras ditujukan pada Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan dan juga pada partai berlambang banteng dalam lingkaran, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono, telah melayangkan surat agar DPP memberikan sanksi pada Arteria Dahlan. Hal tersebut disampaikan Ono Surono saat menerima aspirasi dari Gema Pasundan di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Barat di Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung.

"Sesuai dengan kode etik PDI Perjuangan  ada sanksi ringan, sedang, dan berat, dari mulai teguran sampai dengan pemecatan. Dan kita tunggu ya proses yang dilakukan oleh DPP Partai,"  jelas Ono Surono.

Disampaikan Ono Surono, dalam sebuah kesempatan rapat DPP PDI Perjuangan sudah menyatakan hal yang dilakukan Arteria Dahlan sangat tidak pantas diucapkan oleh seorang kader PDI Perjuangan. “Ungkapan Arteria Dahlan  sangat bertentangan dengan pemikiran seorang kader PDI Pejuangan telah memancing keributan, kegaduhan, dan sakit hati serta pikiran dari seluruh rakyat Indonesia,” ujar Ono Surono.

Karenanya, Ono Surono meminta DPP untuk menjatuhkan sanksi pada Arteria Dahlan dan  dituntut memberikan pernyataan permohonan maaf kepada masyarakat Sunda dan klarifikasinya.

"Ya kalau saya menyampaikan, sepakat dengan kemarin yang disampaikan juga oleh salah satu kader PDI Perjuangan  TB Hasanuddin ya, dia bilang (Arteria) telah murtad. Karena tidak berideologi Pancasila kalau menyampaikan seperti itu," pungkas Ono Surono yang merasa sangat yakin masyarakat Sunda berbudi luhur dan cerdas, bisa memisahkan antara ujaran pribadi seorang Arteria Dahlan dengan statmen yang dikeluarkan PDIP Perjuangan. (syiffa ryanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah