Dahsyat, Kasus Covid-19 Sampai 40 Kali Lipat Indonesia Memasuki Gelombang Ketiga

- 3 Februari 2022, 13:22 WIB
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito .
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito . /Satgas Covid-19 Nasional/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito pastikan saat ini Indonesia mulai memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19. Peningkatan tahun 2022 lebih tinggi dari gelombang pertama akhir 2020 lalu, peningkatan tajam hingga mencapai 40 kali lipat

Untuk lebih memahami kondisi saat ini, dalam keterangan pers yang disampaikan secara virtual dan disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan secara nasional. “Minggu ini, menjadi peningkatan kasus positif terbanyak, kenaikannya mulai dari 1.400 kasus per minggu,” ujar Wiku Adisasmito.

Kemudian pada pekan berikutnya menurut Wiku Adisasmito, kembali terjadi peningkatan 3.000 kasus per minggu, dan kemudian 5.400 kasus per minggu. “Hingga meningkat cukup besar menjadi 14.000 per minggu dan di minggu ini lonjakan menjadi 56.000 kasus dalam satu minggu,” terang Wiku Adisasmito.

Baca Juga: Begini Komentar Refly Harun Soal Tuntutan Hukuman Mati Munarman

Menurut Wiku Adisasmito,  jika dilihat secara harian, kasus positif per 1 Februari 2022, telah mencapai 16.000 kasus per hari. Jumlah ini lebih tinggi daripada penambahan harian pada gelombang pertama di bulan Desember 2020 lalu.

Sehingga menurut Wiku Adisasmito, adanya kenaikan saat ini berdampak pada positivity rate harian pada pemeriksaan antigen dan PCR yang mencapai 6 persen, atau telah berada di atas standar World Health Organization (WHO). “Padahal sebelumnya, positivity rate harian sempat konsisten di angka 0 hingga 2 persen.

Kabar baiknya, menurut Wiku Adisasmito adalah melihat tren kematian saat ini, jauh lebih sedikit dibandingkan saat terjadinya gelombang pertama. Hal ini dikarenakan, pada pasien positif Omicron, 90 persen mengalami gejala ringan dan asimptomatik atau tanpa gejala.

Baca Juga: Adakan Pertunjukan Seni Barongsai Pengelola Mal Masih Berkilah, Ini Katanya

"Maka dapat diartikan sebagian besar kasus positif yang ada memiliki peluang besar untuk sembuh. Namun demikian, tentunya kenaikan kasus positif ini sudah seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua untuk kembali merefleksikan kedisiplinan kita terhadap protokol kesehatan, penggunaan masker yang baik dan benar, rutin mencuci tangan, dan yang terpenting tidak bepergian ke tempat umum jika tidak mendesak harus mulai diterapkan kembali," ujar  Wiku Adisasmito.

Terkait kondisi saat ini, Wiku kembali mengingatkan Pemerintah Daerah terutama penyumbang terbesar kasus positif untuk dapat mengevaluasi penanganan di wilayahnya. Lakukan penyesuaian pengaturan kegiatan masyarakat apabila diperlukan. Tentunya kita berharap di minggu depan dapat mulai terlihat perkembangan yang lebih baik.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah