Kata Reisa Tentang MudikLebaran 2022

- 11 April 2022, 01:00 WIB
Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro.
Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro. /

PORTAL BANDUNG TIMUR - Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan perkembangan tren kasus Covid-19 di Indonesia makin membaik setiap harinya sehingga berdampak terciptanya kenyamanan bagi masyarakat dalam menjalani ibadah puasa pada tahun 2022. Namun, masyarakat harus tetap waspada karena risiko infeksi masih tetap ada dan pandemi belum dinyatakan usai, juga belum dinyatakan sebagai endemi.

Hal tersebut disampaikan Reisa Broto Asmoro dalam keterangan persnya di Kantor Presiden, Jakarta, sebagaimana yang ditayangkan langsung pada kanal YouTube Sekretariat Presiden. “Kita memang sudah mempersiapkan diri menuju status endemi meski dengan hati-hati dan tidak tergesa-gesa, sesuai perintah Presiden Joko Widodo,” ujar Reisa Broto Asmoro.

Dikatakan Reisa Broto Asmoro hal penting lainnya dalam penanganan Covid-19 adalah cakupan vaksinasi lebih dari 70 persen dari total target, yakni lebih dari 200 juta warga masyarakat. “Namun sekali lagi saya jelaskan bahwa capaian vaksinasi yang baik adalah cakupan yang tinggi dan merata di semua tempat,” tegas Reisa Broto Asmoro .

Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi Kembali Tetapkan Pelaksanaan Ibadah Haji, Ini Ketentuannya

Sementara berkenaan dengan pelaksanaan mudik lebaran tahun 2022, Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa suntikan ketiga (booster) setelah minimal tiga bulan setelah vaksinasi lengkap menjadi syarat untuk melakukan perjalanan dalam negeri. “Ini pun telah menjadi syarat apabila kita hendak melakukan perjalanan dalam negeri tanpa harus melakukan tes PCR atau Antigen,” ujar Reisa Broto Asmoro 

Disebutkan Reisa Broto Asmoro bahwa syarat terkait vaksinasi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa masyarakat yang melakukan perjalanan dalam keadaan sehat. Sehingga keluarga yang dikunjungi pun sehat, dan dapat kembali pulang dalam keadaan sehat.

“Segera penuhi vaksinasi dosis lengkap maupun vaksinasi booster disarankan sekurang-kurangnya dua minggu sebelum kita mudik. Hal ini dikarenakan butuh waktu bagi vaksin untuk membentuk imunitas yang optimal,” ujar  Reisa Broto Asmoro.

Baca Juga: Berlangsung Damai, Puluhan Ribu Muslim di Yerusalem Jumatan Pertama di Masjid Al Aqsa

Sementara bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) menurut Reisa Broto Asmoro, adalah yang telah menerima vaksin dosis kedua atau ketiga seminimalnya 14 hari sebelum keberangkatan. Bila tidak terdeteksi memiliki gejala Covid-19, diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan tanpa karantina dan pemeriksaan PCR.

“Ini artinya mudik bagi sebagian saudara kita diaspora Indonesia yang diperkirakan sekitar 5 jutaan orang kemungkinan akan lebih mudah dan lancar, insyaallah,” pungkas Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru dr. Reisa Broto Asmoro. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x