Partai Golkar Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu, PKS Tidak Akan Buru Buru

- 6 Juni 2022, 13:19 WIB
Diskusi Akhir Pekan Titik Temu
Diskusi Akhir Pekan Titik Temu /Portal Bandung Timur

PORTAL BANDUNG TIMUR - Partai Golongan Karya (Golkar) resmi membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Namun begitu, Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) Lamhot Sinaga mengatakan, KIB belum menentukan sosok yang akan disusung sebagai Capres dan Cawapres. Demikian yang terungkap dalam acara Diskusi Akhir Pekan, Titik Temu, yang diselenggarakan oleh Rumah Kebudayaan Nusantara (RKN) di Jakarta, Sabtu, 4 Junui 2022

Dalam acara yang disiarkan langsung melalui jaringan radio streaming dan di-relay oleh sejumlah radio di Indonesia itu, Lamhot Sinaga mengatakan, masih diperlukan musyawarah lebih lanjut terkait pemilihan capres dan calon wakil presiden (cawapres) dari pihak-pihak yang telah disebutkan olehnya.

“Butuh waktu untuk mengomunikasikannya. Paling tidak, hari ini KIB resmi pacaran. Pasca terbentuknya KIB, kami bangun terus komunikasi dengan PAN dan PPP. Ibaratnya, kami itu pacaran dulu sebelum memilih calon pengantin yang akan diusung,” ucapnya.

Sementara Terkait hasil survei capres dan cawapres dari beberapa lembaga, Lamhot Sinaga menegaskan, pihaknya meyakini hasil tersebut bukan patokan. Menurutnya, hal itu masih terlalu dini untuk diyakini.

Lamhot Sinaga mengatakan, koalisi antarpartai merupakan sebuah keharusan. Sebab, selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), katanya, tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung calon presiden (capres) sendiri tanpa koalisi.

“Capres dengan elektabilitas tinggi belum tentu dapat tiket 2024. Kami dari Partai Golkar akan yakin setelah pasangan capres dan cawapres ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kami akan mengusung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto. Penetapan KPU akan mengubah konstelasi dan elektabilitas Airlangga naik drastis,” ucap Lamhot.

Lamhot meyakini, siklus politik pada 2024 akan kembali kepada Partai Golkar. Ia juga meyakini Airlangga akan menjadi Presiden RI selanjutnya.

Selain Lamhot Sinaga, Acara diskusi akhir pekan Titik Temu yang dipandu oleh Moderator Sebastian Salang tersebut, menghadirkan narasumber lain yakni pengamat politik Gungun Heryanto, dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mabruri.

Dalam kesempatan itu, Mabruri mengatakan, PKS tidak akan terburu buru dalam menentukan arah koalisi. Namun begitu, pihaknya berharap terbentuk tiga poros dalam konstelasi untuk menghindari polarisasi di masyarakat.

“Semua masih dinamis. Pada 2019, kami juga menentukan arah koalisi di menit akhir,” kata Mabruri.

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x