Network
Sementara menanggapi adanya pernyataan yang menyebut bahwa data yang dicuri hanya data tak penting yang tidak merugikan rahasia negara, menurutnya itu salah.
“Ini data pribadi masyarakat, lho. Sudah terlalu banyak data masyarakat yang bocor dan digunakan untuk kejahatan, dan korbannya adalah rakyat,” tegas dia.
Baca Juga: Menara Eiffel dan Sejumlah Monumen Lainnya di Paris Akan Gelap Lebih Awal
Sebelumnya diberitakan, pemerintah dikabarkan telah membentuk tim khusus yang terdiri Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian Republik Indonesia, hingga Badan Intelijen Negara (BIN). Tim tersebut dibentuk melacak siapa sosok di balik akun Bjorka. Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan jajarannya untuk segera berkoordinasi dan menelaah lebih lanjut terkait dugaan kebocoran sejumlah data milik pemerintah.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menerangkan, data-data yang beredar oleh Bjorka adalah data-data yang sudah umum, bukan data-data spesifik dan bukan data-data yang ter-update saat ini.
"Di rapat dibicarakan ada data-data yang beredar oleh Bjorka, tetapi data-data itu adalah data-data yang sudah umum, bukan data-data spesifik dan bukan data-data yang ter-update sekarang, sebagian data-data yang lama untuk saat ini," ungkapnya belum lama ini.
Johnny G. Plate pun mengajak seluruh masyarakat untuk membangun kekuatan nasional dengan bekerja sama dan menjaga kekompakan, salah satunya dalam menghadapi bahaya di dalam ruang digital.****
