Jual Database di Web, Sosok Hacker Bjorka Sebagai Hacktivist Mulai Diragukan

- 14 September 2022, 11:03 WIB
Komunitas Cyber menyebut jika hacker Bjorka adalah peretas palsu yang dipakai pemerintah untuk alihkan kasus besar.
Komunitas Cyber menyebut jika hacker Bjorka adalah peretas palsu yang dipakai pemerintah untuk alihkan kasus besar. /Twitter @f4k3_r00t

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kecurigaan terhadap sosok Bjorka yang disebut sebagai hacker, dipertanyakan oleh sejumlah orang. Sejumlah pihak mulai menyangsikan sosok Bjorka tersebut sebagai seorang hacker betulan. Salah seorang pakar keamanan siber, Pratama Persadha mengatakan, motif yang dilakukan Bjorka agak aneh. Menurutnya, motifnya pertamanya adalah motif ekonomi yakni ketika mereka mencuri database lalu menjualnya Web forum hacker.

“Kalau kita berbicara motif, memang agak aneh. Karena saya pikir pertama kali, motifnya adalah motif ekonomi, mereka mencuri data dan menjualnya di internet,” kata Pratama Persadha saat berbincang soal Hacker Bjorka dalam sebuah program yang ditayangkan di Kompas TV, Selasa, 13 September 2022.

Pratama Persadha menjelaskan, tapi dalam perkembangnanya, ternyata motif menjual data di web forum hacker itu berkembang. Bahkan, lanjut dia, banyak akun Bjorka lain di Twitter bermunculan yang ternyata buka-bukaan dan membicarakan masalah politik, doxing, dan lain-lain.

Baca Juga: Pengacara Sebut Rekening Ajudan Sambo Sepenuhnya digunakan Oleh Putri Candrawathi

Sebagai pakar keamanan siber, dirinya jarang menemui hakcer yang bertindak seperti Bjorka, sehingga ia menduga Bjorka bukan hacker betulan.

“Jarang ada hacker kayak gini, sehingga saya berpikir ini nggak mungkin hacker beneran. Ini pasti ada muatannya,” ujarnya.

Ia menegaskan, jika Bjorka adalah benar-benar seorang hacktivist tentu ia tidak akan menjual data yang dicurinya di interntet. Menurutnya, seorang hacktivist tidak akan menjual datanya di internet melainkan hanya protes atau melancarkan komplain.

Lebih jauh Pratama Persadha menerangkan, database dicuri oleh Bjorka sebenarnya bukan data-data pejabat saja, karena, dia punya data-data SIM card, daftar pemilih tetap (DPT), dan data yang lain. Sehingga, lanjut Pratama Persadha, dia bisa melakukan profiling atau pencatatan dan pemetaan sumber daya manusia terhadap tokoh yang diinginkan.

Baca Juga: OJK Desak Percepatan Penyelesaian Kasus AJB Bumiputera dan Jiwasraya

“Data-data ini yang digunakan untuk melakukan doxing. Kalau dia melakukan peretasan ke masing-masing orang, saya pikir nggak,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Syiffa Ryanti

Sumber: kompas tv


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x