PVMBG Analisa Gempa Bumi Magnitudo 7,9 Laut Banda Kepulauan Tanimbar

- 11 Januari 2023, 05:45 WIB
Ilustrasi gelombang pasca gempa bumi tektonik berpusat di laut. Gempa bumi magnitudo 7,9 berpotensi tsunami di Kepulauan  Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat.
Ilustrasi gelombang pasca gempa bumi tektonik berpusat di laut. Gempa bumi magnitudo 7,9 berpotensi tsunami di Kepulauan Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprakirakan gempa bumi magnitudo 7,9  Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan atau collateral hazard. Kejadian gempa bumi Selasa 10 Januari 2023 telah  menyebabkan tsunami tercatat di Seira 9 centimeter dan Larat 5 centimeter.

Dalam laporannya,  PVMBG yang dikutip Portal Bandung Timur, gempa bumi terjadi pada hari Selasa, tanggal 10 Januari 2023, pukul 00:47:34 WIB. Dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi pusat gempa bumi terletak di Laut Banda pada koordinat 130,18 derajat Bujur Timur dan 7,25 derajat Lintang Selatan.

Adapun lokasi gempa bumi berada di jarak sekitar 151,2 kilometer  Barat Laut Kota Saumlaki, Kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. Kekuatan gempa bumi magnitudo 7,9  pada kedalaman 131 kilometer.

Sementara menurut data The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat, lokasi pusat gempa bumi terletak pada koordinat 130,038 derajat Bujur Timur 7,049 derakat Lintang Selatan. Gempa bumi memiliki kekuatan magnitudo 7,6 pada kedalaman 105,1 kilometer.

Baca Juga: Sabu 50 Kilogram dari Malaysia Gagal Masuk Indonesia Lewat Perairan Aceh, Bareskrim Polri yang Gagalkan

Sedangkan berdasarkan data dari GeoForschungsZentrum (GFZ), Jerman, lokasi pusat gempa bumi berada pada koordinat 129,98 derajat  Bujur Timur dan 7,11 derajat  Lintang Selatan. Gempa bumi berkekuatan magnitudo magnitudo 7,6 pada kedalaman 108 kilometer.

Sementara terkait dengan kondisi geologi dan penyebab gempa bumi, PVMBG melaporkan bahwa wilayah yang terdekat dengan lokasi pusat gempa bumi adalah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya. Wilayah tersebut tersusun oleh morfologi dataran, dataran bergelombang dan perbukitan.

Batuannya tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier berupa batuan metamorf, batuan berumur Tersier atau batuan sedimen dan batu gamping. Juga endapan Kuarter berupa endapan pantai dan sungai.

Baca Juga: Kasus Teddy Minahasa Masuki Babak Baru Hari Ini

Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan Kuarter, batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi.

Selain itu pada morfologi perbukitan yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan rentan terjadi gerakan tanah yang dipicu guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi. 
Sementara berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman, maka kejadian gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas penunjaman di Laut Banda dengan mekanisme sesar naik.

Dampak dari gempa bumi, berdasarkan sejumlah informasi telah mengakibatkan terjadinya bencana di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Kerusakan terjadi pada Kantor Bupati, Hotel Galaxy, sejumlah rumah penduduk di Kecamatan Wuarlabobar dan Saumlaki.

Guncangan gempa bumi dirasakan cukup kuat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya. Menurut data BMKG guncangan gempa bumi di Saumlaki terasa pada skala intensitas V MMI (Modified Mercally Intensity).

Peta lokasi gempa bumi berada di Barat Laut Kota Saumlaki, Kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. magnitudo 7,9 pada Selasa 10 Januari 2023.
Peta lokasi gempa bumi berada di Barat Laut Kota Saumlaki, Kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku. magnitudo 7,9 pada Selasa 10 Januari 2023.
Menurut data Badan Geologi, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi hingga rendah. Kejadian gempa bumi ini menyebabkan tsunami tercatat di Seira 9 centimeter dan di Larat 5 centimeter. 

Sementara menurut data Badan Geologi pantai di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya tergolong rawan tsunami. Potensi tinggi tsunami di garis pantai lebih dari 2 meter. Menurut catatan Badan Geologi kejadian tsunami pernah melanda wilayah di sekitar Laut Banda pada tahun 1629, 1852, 1938 dan 1975. 

Terhadap peristiwa gempa bumi di wilayah Kepulauan Tanimbar, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat dan tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan. Jangan terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Bangunan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya, agar dibangun menggunakan konstruksi bangunan tahan gempa bumi dan harus dilengkapi dengan jalur dan tempat evakuasi

Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Maluku Barat Daya tergolong rawan bencana gempa bumi dan tsunami, oleh karena itu direkomendasikan agar meningkatkan upaya mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami melalui mitigasi struktural dan mitigasi non struktural.

Kejadian gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard) berupa retakan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah