Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepulauan Enggano Provinsi Bengkulu terus diguncang gempa bumi tektonik. Gempa bumi berpusat di laut pada Sabtu 21 Januari 2023 dengan kekuatan magnitudo 3,8 dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Diinformasikan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan Wilayah II, pada Sabtu 21 Januari 2023 setidaknya dua peristiwa gempa bumi melanda wilayah pesisi selatan Provinsi Bengkulu. Gempa bumi tektonik permata terjadi pada pukul 01.05 WIB dan gempa susulan atau aftershock terjadi pada pukul 01.15 WIB.
Gempa bumi pertama pada pukul 01.15 WIB dengan magnitudo 4.3, berpusat di laut 44 kilometer Barat Laut Kepulauan Enggano Bengkulu di kedalaman 23 kilometer. Pusat gempa bumi berada di titik koordinat 5,28 derajat Lintang Selatan dan 101.87 derajat Bujur Timur.
Baca Juga: Wamenaker, Manajemen PT GNI Harus Mau Mendengar Aspirasi, Pekerja Harus Salurkan Aspirasi
Sementara peristiwa gempa bumi susulan terjadi pada pukul 01.15 WIB dengan kekuata magnitudo 3,8 berpusat di 37 kilometer Barat Laut Kepulauan Enggano Bengkulu dikedalaman 18 kilometer. Sementara titik pusat gempa bumi berada di koordinat 5.24 derajat Lintang Selatan dan 101.95 derajat Bujur Timur.
Sebelumnya pada hari Jumat 20 Januari 2023 Kepulauan Enggano Bengkulu diguncang lima kali peristiwa gempa bumi tektoniik yang dirasakan. Kekuatan gempa bumi dengan magnitudo terendah 2,5 dan tertinggi 4,2 yang berpusat di laut dan dipastikan tidak berpotensi tsunami.
Dalam ulasannya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan bahwa pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di sebalah barat daya Pulau Sumatera. Daerah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi yaitu pesisir barat Bengkulu dan Pulau Enggano.
Wilayah barat Pulau Sumatera khususnya Provinsi Bengkulu pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter, sedangkan Pulau Enggano didominasi oleh batuan sedimen Tersier.
Baca Juga: Kemenag Rilis Daftar Lembaga Pengelolaan Zakat, 498 Baznas dan 108 Lembaga Zakat Tak Berizin
Guncangan gempa bumi akan terasa kuat pada batuan Kuarter serta batuan Tersier yang telah mengalami pelapukan karena bersifat urai, lepas, tidak kompak dan memperkuat efek guncangan.
Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, penyebab gempa berdasarkan posisi pusat gempa bumi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi berasosiasi dengan aktifitas penunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di lokasi tersebut.
Intensitas guncangan gempa bumi terbesar akan dirasakan di wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi. Kemudian intensitasnya semakin melemah seiring bertambahnya jarak dengan pusat gempa bumi.
Meski dilaporkan belum ada informasi kerusakan yang diakibatkan gempa bumi,masyarakat dihimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh getaran. Memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Selain itu diingatkan agar kepada masyarakat untuk tidak panik dan terus waspada serta mengupdate informasi terbaru dari BMKG. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi Instagram atau Twitter @infoBMKG maupun website https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, telegram channel https://t.me/InaTEWS_BMKG, atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (heriyanto)***
