Bantuan Kuota Internet Sangat Dinanti Siswa dan Orangtua

- 25 Agustus 2021, 04:30 WIB
Seorang siswa tengah di vaksin pada kegiatan vaksinasi masalal untuk anak-anak di Kota Bandung beberapa waktu lalu. Anggota Komisi X DPR RI  Esti Wijayati mendesak percepatan pemberian vaksin kepada pelajar untuk memberikan kenyamanan.
Seorang siswa tengah di vaksin pada kegiatan vaksinasi masalal untuk anak-anak di Kota Bandung beberapa waktu lalu. Anggota Komisi X DPR RI Esti Wijayati mendesak percepatan pemberian vaksin kepada pelajar untuk memberikan kenyamanan. /Portal Bandung Timur/hp. siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Anggota Komisi X DPR RI  Esti Wijayati mengatakan ada banyak kekhawatiran orang bila anak-anaknya dibiarkan belajar tatap muka di sekolah. Karenanya vaksinasi khusus pelajar sangat mendesak dilakukan untuk kenyamanan proses pendidikan di sekolah.

“Soal tatap muka untuk kasus Yogyakarta, para orangtua mengjnginkan ada vaksinasi terlebih dulu bagi anak didik. Bisakah Satgas Covid-19 membuat program khusus vaksinasi di daerah level 4 seperti Yogyakarta untuk pelajar. Para orang tua masih ketakutan belajar tatap muka dengan situasi seperti ini," ungkap Esti Wijayati  pada Rapat Kerja dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Selain pembelajaran tatap muka, Esti Wijayati juga menyoal bantuan alokasi kuota internet untuk para pelajar. Ada alokasi anggaran sebesar Rp6,8 triliun untuk bantuan kuota internet pelajar yang melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca Juga: Charlie Watts Meninggal Sebelum Menuntaskan The Rolling Stones No Filter USA Tour

Bantuan kuota ini sangat dinanti para pelajar dan oran gtuanya. Saat ini harga kuota yang dibeli dari provider Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sudah murah.

Hanya saja, menurut Esti Wijayati,  kuota sisa yang tidak terpakai, lalu hilang sebelum kuota baru masuk lagi. “Jumlah kuotanya tidak diakumulasi dengan sisa kuota yang lama. Ini sangat disayangkan, mengingat kebutuhan internet sangat urgen di masa pandemi ini, apalagi banyak daerah terpencil belum tersentuh bantuan kuota internet,” ujar Esti Wijayati.

Karenanya Esti Wijayati mendesak agar Kemendikbudristek membahas kembali secara detail persoalan kuota internet gratis. “Namun, tentunya pembahasannya tidak merugikan semua pihak, baik provider, Kemendikbud, dan pelajar sendiri,” tambah Esti Wijayati.

Baca Juga: Sungai Cicadas Didominasi Sampah Pasar Cicadas dan Cikutra

Dikatakannya, bantuan kuota internet sudah dinanti para siswa dan orangtua siswa. “Saya memahami kuota yang dibeli dari provider ini sudah murah,” ujar Esti Wijayati.

Menurut Esti Wijayati, di lapangan melihat bahwa kuota-kuota tidak bisa membuka semua akses link. “Banyak kuota sisa yang pada pelaksanaan lalu numpuk dan hilang. Jadi kalau kemarin tidak habis, kuotanya tidak bertambah dan muncul kuota yang baru. Ini perlu kita perjelas," pungkas Esti Wijayati. (hp.siswanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah