Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengirimkan surat ke Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Surat dilayangkan berkaitan dengan tautan situs porno dalam mata pelajaran Sosiologi SMA.
“Kita meminta agar Kemenkominfo untuk menutup tautan situs porno tersebut. Sementara ke Kemendikbud kami minta agar Kementerian lebih selektif lagi dalam memeriksa buku-buku bahan ajar yang akan diterbitkan, jangan sampai kejadian ini berulang" terang Dedi Supandi kepada awak media, terkait tindaklanjut penanganan situs porno dalam buku ajar Sosiologi SMA.
Karena dikhawatirkan akan menimbulkan dampak buruk menurut Dedi Supardi, buku Sosiologi SMA yang sudah beredar itu tidak digunakan oleh sekolah, menunggu kebijakan berikutnya. "Kalau bukunya sementara tidak ditarik tetapi diamankan oleh pihak sekolah dan tidak digunakan, karena isi materinya tidak bermasalah, jadi itu tetap sebagai aset" terang Dedi Supandi.
Baca Juga: Di Stasiun Bandung, GeNose C19 Disambut Antusias Calon Penumpang
Sementara itu Sekjen Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan meminta agar para penulis buku, jika memberi tautan situs dalam materinya, sebaiknya merujuk pada situs resmi pemerintah. "Kami mengimbau agar para penulis mengutip atau memberi tautan pada situs resmi pemerintah agar keamanannya terjamin" ujar Iwan saat dihubungi secara terpisah.
Sebagaimana ramai diberitakan, Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) melaporkan terkait keberadaan Buku Pelajaran Sosiologi SMA Kelas XII yang memuat link situs porno. Dalam buku sosiologi yang membahas topik “Pemberdayaan Masyarakat Kampung Naga” di Jawa Barat justru memberikan tautan situs yang bermuatan pornografi. (heriyanto)***
