Dedi, Keselamatan dan Keamanan Bukan Hanya di Sekolah Tapi Juga di Lingkungan Tempat Tinggal

- 27 Oktober 2021, 04:00 WIB
Dalam kegiatan tracing dilingkungan sekolah terpapar Covid-19, petugas kewilayahan juga melakukan penyemprotan disinfektan.
Dalam kegiatan tracing dilingkungan sekolah terpapar Covid-19, petugas kewilayahan juga melakukan penyemprotan disinfektan. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pendidikan Jawa Barat terus melakukan pemantauan terhadap kasus siswa dan tenaga pendidik terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bandung. Dipastikan kasus siswa dan guru terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari klaster keluarga dan lingkungan tempat tinggal bukan dari sekolah.

“Terus kita pantau untuk memastikan kesehatan maupun keselamatan peserta didik yang tengah melaksanakan pembelajaran tatap Muka (PTM) dengan adaptasi kebiasaan baru (AKB). Kita akan lakukan antisipasi kemungkinan terjadinya penularan teradap siswa maupun tenaga pendidik dari berbagai klaster,” terang Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi kepada wartawan.

Dikatakan Dedi Supandi,  berdasarkan hasil pantauan dan penelusuran pihaknya, kasus yang terjadi di Kota Bandung mayoritas berasal dari klaster keluarga atau lingkungan tempat tinggal. ”Namun demikian terlepas dari mana asal siswa dan guru terkonfirmasi Covid-19, hal yang utama harus kita lakukan adalah  kesehatan dan keselamatan sisa  di lingkungan sekolah serta dilingkungan tempat tinggal,” ujar Dedi Supandi.

Baca Juga: Vaksin Tahap 99 Tiba, Kali Ini Dari Selandia Baru

Dari 5.033 sekolah yang berada di Jabar menurut Dedi Supandi, terdapat 2.922 sekolah yang saat ini sudah menggelar PTM dengan AKB. Pelaksanaan PTM sendiri dilakukan secara bertahap, di mulai pada tanggal 8 September 2021 dan sebagian wilayah Bogor dan Depok dilaksanakan pada awal Oktober.

Saat ini di Jabar menurut Dedi Supandi tengah terjadi tren penurunan kasus Covid-19 dan sebanyak 1.600 sekolah baru mengajukan untuk digelar PTM. Terhadap sekolah-sekolah yang mengajukan PTM, Disdik Jabar meminta satuan pendidik agar menyiapkan semua layanan bagi siswa, baik itu untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) maupun PTM. 

Baca Juga: Febri Hariyadi Dua Kali Cetak Gol ke Gawang PSIS, Dulu Pun Golnya Penentu Kemenangan

Sesuai dengan Buku Pedoman pelaksanaan PTM dimasa relaksasi, menurut Dedi Supandi,  bila dalam pelaksanaan PTM terjadi kasus positif Covid-19 dengan positifity rate lebih dari 5 persen, maka sekolah tersebut akan ditutup sementara dengan jangka waktu dua pekan.

“Sementara  terhadap siswa maupun guru terkonfirmasi positif Covid-19 dilakukan penanganan oleh pihak kewilayahan setempat, sedangkan PJJ akan dilaksanakan sembari menunggu perkembangan dari hasil laporan kontak tracing,” pungkas Dedi Supandi. (hp.siswanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah