Ema Dorong Semua Sekolah Peserta PTM Terbatas Lakukan PCR

- 27 Oktober 2021, 21:00 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Kota Bandung lakukan tes usap PCR terhadap siswa disalah satu sekolah beberapa waktu lalu.
Petugas Dinas Kesehatan Kota Bandung lakukan tes usap PCR terhadap siswa disalah satu sekolah beberapa waktu lalu. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung berencana memperluas pengetesan PCR terhadap siswa dan guru yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Tahap pertama pengetesan PCR dilakukan 10 persen dari total sekolah yang melaksanakan PTM.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna terkait hasil surveilans Dinas Kesehatan Kota Bandung terhadap 5.993 orang siswa dan guru di 157 sekolah. Hasil sampel yang sudah keluar 3.530 sampel dengan 117 orang atau 3 perseb terkonfirmasi positif dan  3.413 orang atau 97 persen terkonformasi negatif.

Terkait dengan hasil surveilans PCR tersebut Ema Sumarna mendorong sekolah yang menggelar PTM terbatas untuk melakukan tes PCR. “Tidak hanya kepada sekolah yang dijadikan sampel, kebijakan juga bagi semua sekolah karena sekolah yang tidak diambil sampel bukan berarti dijamin bebas Covid-19,” ujar Ema Sumarna.

Baca Juga: RT-PCR Turun 50 Persen, Ketahuan Ada Permainan Dapat Kena Sanksi Loh

Kembali ditegaskan Ema Sumarna bagi sekolah yang didapati siswa dan guru terpapar Covid-19 melebihi 5 persen harus menghentikan terlebih dahulu PTM terbatas. Bila kondisi sudah terkendali dan yang terpapar sembuh maka dapat kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. 

"Perhari ini saya mendapatkan informasi 22 sekolah dihentikan PTMT sebagai  bagian dari konsekuensi. Kita tidak akan berhenti surveilans karena harus dikejar keberadaan kesehatan tenaga pengajar, utama juga anak-anak siswa didik," ujar Ema Sumarna.

Untuk penanganan siswa dan guru yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 menurut Ema Sumarna sudah ditangani pihak sekolah dan puskesmas setempat. “Namun demikian puskesmas harus terus melakukan pelacakan terhadap kontak erat," pungkas Ema Sumarna. (hp.siswanti)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah