"Guru diniyah dan guru TPQ kalau dijumlahkan semua ada 30.000. Misalkan jika insentif para guru sebesar Rp 1.000.000 dikalikan 30.000 biaya yang diperlukan sebesar Rp 30 miliar dari mana dananya, sedangkan kami hanya mendapat dana hibah sebesar Rp. 2,5 miliar jadi hanya bisa mencover sekitar 800 orang guru," jelas Ahamd Yusuf.
Dituturkan Ahamad Yusuf untuk itulah pihaknya berupaya mencari solusi soal insentif guru diniyah tersebut, salah satunya dengan berdiskusi bersama DPMD supaya pemerintah desa yang ada di Kabupaten Cianjur bisa ikut mengalokasi anggaran untuk memberikan insentif kepada para guru diniyah yang ada di desa masing-masing. (dani jatnika)***