Mendikbudristek Nadiem Makarim Ajak Masyarakat Transparan Dalam Program Merdeka Belajar Episode 22

- 8 September 2022, 06:01 WIB
Ilustrasi Merdeka Belajar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-22.
Ilustrasi Merdeka Belajar. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-22. /Foto : Pixabay/geralt/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Merdeka Belajar (MB) episode ke-22. Program bertajuk Transformasi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), menghadirkan sistem pendidikan dengan memprioritaskan kebutuhan peserta didik dan menjunjung tinggi asas keadilan.

“Arah baru transformasi seleksi masuk PTN dilakukan melalui lima prinsip perubahan, yaitu mendorong pembelajaran yang menyeluruh, lebih berfokus pada kemampuan penalaran, lebih inklusif dan lebih mengakomodasi keragaman peserta didik, lebih transparan, serta lebih terintegrasi dengan mencakup bukan hanya program sarjana, tetapi juga diploma tiga dan diploma empat/sarjana terapan,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim saat peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-22, secara daring.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim memaparkan, terdapat tiga transformasi seleksi masuk PTN.  “Pertama, seleksi nasional berdasarkan prestasi, kemudian seleksi nasional berdasarkan tes, dan yang ketiga adalah seleksi secara mandiri oleh PTN,” terang Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Baca Juga: WOW, Sepanjang September Ini Ada 23 Terpidana Maling Uang Rakyat Bebas 3 Diantaranya Asal Jawa Barat

Pada seleksi nasional berdasarkan prestasi, Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim mengatakan bahwa seleksi akan berfokus pada pemberian penghargaan tinggi atas kesuksesan pembelajaran yang menyeluruh di pendidikan menengah.

Hal ini dilakukan melalui pemberian bobot minimal 50 persen untuk nilai rata-rata rapor seluruh mata pelajaran.  Dengan pemberian bobot yang tinggi ini, diharapkan peserta didik terdorong untuk berprestasi di seluruh mata pelajaran secara holistik.

Sedangkan untuk pembobotan sisanya, maksimal 50 persen diambil dari komponen penggali minat dan bakat.  Hal ini bertujuan agar peserta didik terdorong untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya secara lebih mendalam.

“Dengan demikian, peserta didik didorong untuk fokus pada keseluruhan pembelajaran serta menggali minat dan bakatnya sejak dini. Nantinya peserta didik diharapkan agar menyadari bahwa semua mata pelajaran adalah penting dan agar mereka membangun prestasinya sesuai minat dan bakat,” jelas Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Baca Juga: BBM Naik Disdagin Pemkot Bandung Akan Lakukan Antisipasi, Ini Jurusnya

Seleksi nasional berdasarkan prestasi menggantikan Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN). “Padahal untuk sukses di masa depan peserta didik perlu memiliki kompetensi yang holistik dan lintas disipliner. Contohnya, seorang pengacara harus punya ilmu dasar tentang hukum, tetapi juga harus memiliki ilmu komunikasi yang jadi pembeda,” ujar Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x