Waspadai, Gempa Guncang Sukabumi Sesar Cimandiri Terus Aktif

- 5 Agustus 2021, 10:00 WIB
Peta titik gempabumi di Cireunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.
Peta titik gempabumi di Cireunghas Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. /Sumber : BMKG

PORTAL BANDUNG TIMUR - Warga di wilayah Kabupaten Sukabumi diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan seiring dengan rangkaian peristiwa gempa bumi yang terjadi sejak akhir Juli 2021. Peristiwa gempa bumi terakhir terjadi pada Rabu 4 Agustus 2021 pada pukul 05.41 WIB dengan magnitudo 2.4. dikedalaman 4 kilometer menciptakan kepanikan.

Warga Kabupaten Sukabumi, khususnya di Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi kembali dikejutkan dengan gempa bumi yan melanda wilayah mereka. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa bumi terjadi pada Rabu 4 Agustus 2021 pada pukul 05.41 WIB dengan pusat gempa di darat sembilan kilometer tenggara Kota Sukabumi dengan kedalaman empat Kilometer dan dirasakan (MMI) II Cireunghas.

“Guncangan gempa yang berlokasi di 6.92 LS, 107.02 BT dirasakan cukup keras. Meski hanya dengan magnitudo 2.4, tapi pusat gempa di darat dikedalaman 4 kilometer,” ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sebagaimana dilansir dari akun twitter BMKG.

Baca Juga: Pengrajin Tahu Tempe Tenang, Stok Kedelai Nasional Aman  

Berdasarkan catatan BMKG sejak Juli 2021 gempa yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, khususnya di Kecamatan Cireunghas sudah terjadi tiga kali gempa tektonik. Gempa terjadi pada Jumat (30 Juli), Sabtu (31 Juli) dan terakhir Rabu (4 Agustus 2021).

Pada Jumat 30 Juli, gempa terjadi pada pukul 11.59 WIB dengan magnitudo 2.6 di kedalaman 6 kilometer dirasakan warga di Kecamatan Cireunghas dan Sukaraja serta beberapa wilayah lainnya. Sedangkan pada Sabtu 31 Juli terjadi pukul 06.09 WIB dengan magnitudo 3.1 dikedalaman 4 kilometer dirasakan warga Cireunghas.

Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi menurut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Cimandiri. Namun demikian harus diwaspadai juga adanya peningkatan gempa Segmen Nyalindung-Cibeber.

Baca Juga: Covid-19 Nasional, Pasien Sembuh Dekati 3 Juta Orang

Sementara Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Larasati, mengingatkan masyarakat untuk tidak panik dan terpancing isu tidak benar. "Masyarakat di harap tetap tenang dan waspada dan jangan percaya kepada isu atau berita hoaks, selamatkan diri mencari tempat yang lebih aman apabila terjadi gempa susulan yang dirasakan lebih besar,” himbau Anita Larasati.

Untuk mengantisipasi timbulnya korban jiwa maupun kerusakan, menurut Anita Larasati, pihaknya bersama instansi terkait selalu menyampaikan himbauan dan sosialisasi terkait dengan rangkaian peristiwa gempa bumi yang dapat terjadi suatu saat. Gempa yang terjadi selama ini disejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi akibat aktivitas sejumlah sesar, terutama sesar Cimandiri. (iwan rukwanda)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah