Di Garut, Mulai Diketemukan Kluster Sekolah

- 3 Februari 2022, 04:00 WIB
Ilustrasi suasana kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Sejumlah sekolah di Kabupaten Garut hentikan PTM seiring banyak diketemukan kasus Covid-19 di sekolah.
Ilustrasi suasana kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Sejumlah sekolah di Kabupaten Garut hentikan PTM seiring banyak diketemukan kasus Covid-19 di sekolah. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut terus melakukan penelusuran (tracing) serta tes swab antigen (testing) terhadap sejumlah sekolah peserta pembelajaran tatap muka (PTM). Dari empat sekolah diketemukan kasus siswa terkonfirmasi Covid-19 ada dua sekolah yang dinyatakan sebagai kluster.

“Kasus Covid-19 yang merebak di sejumlah sekolah Kabupaten Garut berawal dari adanya siswa-siswa yang mengeluhkan flu disertai demam. Saat itu juga kami langsung bergerak dan melakukan testing serta tracing, hasinya ada siswa yang positif Covid-19 sementara sisanya masih menunggu hasil lab,” terang  Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Leli Yuliani, kepada wartawan Rabu 2 Februari 2022.

Langkah yang dilakukan Dinkes Kabupaten Garut menurut Leli Yuliani, seiring dengan kKasus Covid-19 yang mulai ditemukan di sejumlah sekolah di Kabupaten Garut. Bahkan, beberapa sekolah di antaranya diyakini sudah menjadi klaster penularan Covid-19.

Baca Juga: Kasus Rudapaksa Kembali Terjadi di Kabupaten Bandung, Bupati Bandung Ungkapkan Ini

“Kasus Covid-19 di lingkungan sekolah pertama diketahui setelah adanya siswa yang mengeluhkan gejala flu dan demam. Setelah diperiksa, siswa itu terkonfirmasi positif Covid-19,” terang Leli Yuliani.

Karenanya untuk menekan laju Covid-19 di lingkungan Sekolah Dinkes Kabupaten Garut melakukan tracing dan testing kontak erat siswa yang positif . “Dan ternyata hasilnya, ditemukan siswa lainnya yang juga terkonfirmasi positif Covid-19,” tambah Leli Yuliani.

Hingga saat ini menurut Leli Yuliani pihaknya sudah menemukan kasus Covid-19 di empat sekolah yang ada di Kabupaten Garut. Namun, baru dua sekolah yang diyakini menjadi klaster Covid-19.

Baca Juga: 37 Karya Budaya Jawa Barat Ditetapkan Jadi Warisan Budaya TakBenda

"Untuk langkah penanganannya kalau sudah terjadi klaster, sekolah ditutup hingga 15 hari. Sambil ditutup juga dilakukan pemeriksaan kepada kontak erat, karena patut diduga nanti ditemukan tambahan, penutupan akan diperpanjang," ujar Leli Yuliani.

Saat ini menurut Leli Yuliani, kasus Covid-19 di Kabupaten Garut tengah mengalami penambahan, tapi belum bisa dipastikan varian Omicron sudah terdapat di Kabupaten Garut atau belum. " Karena untuk menentukan Omicron atau bukan, yang pasti kasus Covid-19 sedang meningkat dan warga diminta untuk waspada dan meningkapkan protokolkesehatan,” pungkas Leli Yuliani. (heriyanto)***

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah