Sektor Pariwisata Kabupaten Bandung Siap Hadapi Libur Panjang Dimasa Pandemi

4 Desember 2020, 23:00 WIB
KEPALA dinas pariwisata kabupaten bandung yosep nugraha(tengah) saat memaparkan sektor pariwisata Kabupaten Bandung dimasa pandemi COVID-19 diacara Ngawangkong Bari Ngopi 2020 Sabilulungan. /Portal Bandung Timur/Neni Mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Sektor wisata Kabupaten Bandung mempersiapkan diri menerima kunjungan wisata saat libur panjang 11 hari. Dalam kondisi Kabupaten Bandung masuk zona merah dan menghadapi persiapan zona  orange, tidak berpengaruh pada sektor pariwisata selama protokol kesehatan COVID-19 tetap dilaksanakan.

Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud)  Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha pada kegiatan rutin, Ngawangkong Bari Ngopi 2020 Sabilulungan di depan Gedung Capetang Pemkab Bandung Soreang, Jumat 4 Desember 2020. 

“Adanya kekhawatiran penyebaran pandemi Covid-19 harus menjadi keharusan dan strategi dalam pencegahannya. Namun demikian, pihaknya mengajak kepada berbagai pihak untuk tetap komitmen dan waspada terhadap penyebaran pandemi Covid-19 tersebut,” ujar Yosep Nugraha.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Kabupaten Bandung Terus Meningkat

Baca Juga: Pilkada Bandung, Keselamatan Warga Paling Utama

Dikatakan Yosep Nugraha, pihaknya sudah melakukan berbagai kesiapan hari libur panjang selama 11 hari kedepan dalam menyikapi penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di sektor pariwisata. "Kita sudah mempersiapkan dari awal dibukanya wisata untuk tetap komitmen menerapkan protokol kesehatan, khususnya di sektor wisata di Kabupaten Bandung untuk mempersiapkan diri menerima kunjungan wisata di saat libur panjang 11 hari," ujar Yosep Nugraha.

Menurut Yosep Nugraha, dalam kondisi Kabupaten Bandung masuk zona merah dan saat ini menghadapi persiapan zona  orange, sebenarnya tak berpengaruh terhadap sektor pariwisata selama protokol kesehatan pandemi Covid-19 tetap dilaksanakan dan disiplin menerapkan 3 M (memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan jaga jarak).

"Yang menjadi catatan kita adalah pengetatan menerapkan protokol kesehatan. Lokasi wisata dalam penerapan protokol kesehatan sudah jelas. Kita berharap ke pengelola wisata untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat, karena akan memengaruhi kunjungan ke lokasi wisata," ujara Yosep Nugraha.

Baca Juga: Dinas Pertanian Kabuaten Bandung Lakukan Penyemprotan di Tiap TPS

Baca Juga: Dari 54.276 KPPS Jalani Rapid Test, 1.517 Diketahui Reaktif

Terkait dengan kondisi saat ini Kabupaten Bandung, menurut Yosep Nugraha, pihaknya berusaha untuk terus melakukan monitoring ke tempat-tempat wisata untuk memastikan bahwa tempat wisata itu benar-benar menerapkan protokol kesehatan.  "Kami berharap tempat wisata itu harus berorientasi dan mewujudkan situasi yang bersih, sehat, aman dan berkesinambungan lingkungan," ujar Yosep Nugraha.

Untuk memastikan kesehatan para pelaku usaha di sektor pariwisata, menurut Yosep Nugraha, pada minggu depan sekitar 1.000 orang akan melaksanakan swab test. Hal itu untuk memastikan kesiapan para penyelenggara atau pelayanan wisata di kabupaten Bandung. 

"Ketika terjadi pelanggaran di lapangan, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan, kita melakukan teguran dan pembinaan. Selain itu komunikasi dengan dinas dan pelaku usaha tersebut," terang Yosep Nugraha. 

Baca Juga: Kader PKK Bagi-bagi Bingkisan Kampanye Dilaporkan

Baca Juga: APD KPPS dan Pamsung Pilkada Serentak 2020 Kabupaten Bandung Siap

Sampai hari ini, imbuh Yosep Nugraha, pihaknya belum mengeluarkan sanksi berat, namun pihaknya mengarahkan kepada para pelaku usaha untuk memperbaikinya khususnya dalam persiapan protokol kesehatan. 

"Terpenting para pelaku usaha bagaimana memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa obyek wiaata aman dan sehat untuk dikunjungi,"  pungkas Yosep Nugraha. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler