Disini Asal Mula Sampah Memenuhi Sungai Cikijing, Desa Linggar Rancaekek

- 11 Maret 2021, 21:47 WIB
Ceceran sampah di Jalan Raya Bandung-Garut (Jalan Raya Rancaekek) Kampung Cipasir Desa Linggar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung yang diduga dibuang pedangan pedagang di depan Kahatex tidak jauh dari aliran sungai Cikijing.
Ceceran sampah di Jalan Raya Bandung-Garut (Jalan Raya Rancaekek) Kampung Cipasir Desa Linggar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung yang diduga dibuang pedangan pedagang di depan Kahatex tidak jauh dari aliran sungai Cikijing. /Portal Bandung Timur/heriyanto

PORTAL BANDUNG TIMUR - Keberadaan sampah yang selalu memenuhi aliran sungai Cikijing dan Citarik selama ini ditenggarai berasal dari aktivitas pedagang di depan pabrik Kahatex Jalan Raya Bandung-Garut.  Selain masuk ke sungai Cikijing dan Citarik keberadaan sampah dikeluhkan warga Kampung Cipasir Desa Linggar Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.

“Di daerah Kampung Cipasir tidak ada pedagang PKL, paling sesekali hanya beberapa pedagang. Tapi diseberang Cipasir depan Kahatex masuk wilayah Desa Mekargalih dan Mangunarga (Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang) pedagang berderet memanjang, bahkan kalau bertepatan dengan bubaran atau jam masuk bisa sampai dua lapis memakan jalan,” terang Iki Wahyudin warga sekitar pabrik Kahatex, Kamis 11 Maret 2021.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Sri Padma Kencana, 39 Selamat 27 Orang Meninggal

Munculnya keluhan warga sekitar aliran sungai Cikijing menurut Iki dan sejumlah warga Cipasir sudah terbiasa. “Apalagi dimusim hujan seperti sekarang ini, sampah dan bau limbah masih ada meski tidak separah dulu,” ujar Iki diamini warga lainnya.

Sampah yang sisa berjualan pedagang di Kahatex sering dibuang ke wilayah Kampung Cipasir atau langsung ke sungai Cikijing . Bila hujan turun dan air sungai meluap, sampah akan masuk ke sawah warga atau memenuhi Jalan Warung Cina atau Linggar.

Dikatakan warga Cipasir, sampah sisa aktivitas pedagang Kahatex awalnya selalu rutin diangkut petugas kebersihan dari Pemkab Bandung. “Tapi belakangan sudah jarang dilakukan dengan alasan ruas Jalan Raya Bandung-Garut atau Jalan Raya Rancaekek masuk pemeliharaan Kemen PUPR,” ujar Ridwan Sadeli, warga lainnya.

Baca Juga: Pasti, Frasa Agama Dicantumkan Pada Revisi Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035

Terhadap sampah yang sering menjadi permasalahan menurut warga sekitar Cipasir dan Warung Cina diharapkan pemerintah melakukan pembinaan. Selain itu kalau tidak diangkut secara rutin, pemerintah menyediakan tempat sampah permanen agar sampah tidak menumpuk sepanjang jalan atau dibuang ke sungai Cikijing.

Sementara itu sejumlah pedagang di depan pabrik Kahatex mengatakan bahwa sampah sisa mereka berjualan rutin diangkut petugas. “Karena ada pengelolanya dan kita membayar ke pengelola, kalaupun ada yang membuang ke sungai atau menunpuk begitu saja di Warung Cina atau Cipasir paling satu dua pedagang yang tidak masuk daftar pengelola,” terang sejumlah pedagang Kahatex.

Baca Juga: Penanganan Kebencanaan Terhadap Perempuan dan Anak Harus Jadi Perhatian Pemerintah

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah