Didi Ruswandi, Trend Genangan Air Musim Hujan Tahun Ini Menurun

- 24 Maret 2021, 00:03 WIB
Kolam retensi Pasar Induk Gedebade merupakan salah satu upaya meminimalisir banjir di Pasar Gedebage akibat luapan sungai Cipamulihan.
Kolam retensi Pasar Induk Gedebade merupakan salah satu upaya meminimalisir banjir di Pasar Gedebage akibat luapan sungai Cipamulihan. /Portal Bandung Timur/hp.siswanti

PORTAL BANDUNG TIMUR - Keberadaan kolam retensi bermanfaat tidak hanya pada mudim penghujan tetapi juga pada saat datang musim kemarau. Selain itu menjadi strategi untuk mengurangi debit air berlebih pada saat musim hujan, pada musim kemarau menambah cadangan air.

 "Kita membuat kolam retensi di Cipamulihan Gedebage. Alhmdulliah genangan masih ada tapi tidak memacetkan lalu lintas," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung, Didi Ruswandi pada acara dialog Bandung Menjawab bertempat di Auditorium Balai Kota Bandung, Selasa 23 Maret 2021.

Selain di Pasar Induk Gedebade dikatakan Didi Ruswandi, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum pada tahun 2021, akan melanjutkan pembangunan kolam retensi Bima guna meminimalisir terjadinya genangan di kawasan Pagarsih. “Namun dengan pola yang alamiah, kalau air banjir itu sedimen masuk semua ke kolam, ketika kolam tergenang, kita pompa dan air akan surut sehingga ketika air hujan datang kembali kita sudah siap," jelas Didi Ruswandi.

Baca Juga: Guru Honorer Jadi PPPK Sudah Disosialisasikan Tapi Aturan Legal Formal di daerah  Belum Ada  

Disampaikan Didi Ruswandi, untuk  mengantisipasi terjadinya banjir pada saat musim penghujan, di sejumlah wilayah Kota Bandung,  Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) melakukan program penanganan banjir sesuai dengan konsep zero delta Q policy. 

“Konsep zero delta Q policy atau kebijakan selisih debit nol. Artinya penanganan tata kelola air hujan dialirkan sesuai kapasitas saluran yang ada dan tidak boleh meninggalkan genangan dengan sebagian dialirkan dan sebagian lainnya  diparkir atau diresapkan,” terang Didi Ruswandi.

Upaya yang dilakukan, juga melalui program menabung air hujan dengan teknik drumpori dan sumur resapan (sumur imbuhan dalam) juga terus dilakukan guna menanggulangi permasalahan banjir.

Baca Juga: Vaksinasi Masal, Unsur Pimpinan dan Pegawai Bank BJB Serta Masyarakat Sekitar

“Pasalnya selama ini banjir terjadi karena kurangnya resapan, sehingga air yang melimpah kemudian melimpas ke sungai, dan drainase tidak mampu menampung. Tahun ini di samping meneruskan program drum pori, kita akan membuat sumur imbuhan dalam di 20 titik," jelas Didi Ruswandi.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x